Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jumat (10/11/2017) pekan lalu ditutup mengalami kenaikan terbatas di tengah melemahnya nilai tukar rupiah serta kenaikan imbal hasil surat utang global.
I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa dollar mengalami penguatan yang terbatas didukung oleh ketidakpastian terkait dengan usulan revisi pajak Amerika. Di sisi lain, komposisi pasar terbuka The Fed pada masa depan membuat pada pelaku pasar tidak menawar dolar AS lebih tinggi.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 2 bps dengan harga turun hingga sebesar 2 bps.
Adapun secara teknikal, harga SUN dalam jangka pendek masih mengalami tren kenaikan, tetapi akan dibatasi oleh aksi jual didorong oleh harga SUN yang berada di area overbought.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN akan bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh rupiah yang masih akan mengalami pelemahan ditengah kenaikan imbal hasil surat utang global di tengah volume perdagangan yang kecil jelang lelang penjualan SUN," ungkapnya dalam riset, Senin (13/11/2017).
Made merekomendasikan sejumlah seri untuk ditransaksikan hari ini, yakni FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0073, FR0068, dan FR0072.
Kemarin harga SUN seri benchmark turun bervariasi. Berikut rinciannya:
FR61 yield 6,274% naik 1,60 bps, harga -6,3 bps
FR59 yield 6,633% naik 2,02 bps, harga -14,3 bps
FR74 yield 7,096% naik 1,65 bps, harga -15,3 bps
FR72 yield 7,298% naik 1,83 bps, harga -19,7 bps
Sementara itu, imbal hasil sejumlah surat utang global pun meningkat. UST 10 tahun naik 0,062 bps di posisi 2,402%, sementara UST 30 tahun yield di posisi 2,883% setelah naik 0,069 bps. Gilt 10 tahun di posisi yield 1,341% atau naik 0,078 bps dan Bund 10 tahun di posisi 0,408% atau naik 0,039 bps
Volume SUN senilai Rp6,29 triliun dari 35 seri, nilai seri acuan sebesar Rp1,63 triliun. Volume Corp Bond senilai Rp1,15 triliun dari 52 seri.
Jumat lalu, rupiah kembali melemah 27 pts atau 0,19% ke level 13543 setelah bergerak di kisaran 13508 - 13579.