Bisnis.com, MANADO - Jumlah investor pasar modal di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara sejak Januari - September 2017 mencapai 6.196 nasabah, meningkat hingga sekitar 15% dibandingkan jumlah per akhir Desember 2016 sebanyak 5.425 nasabah.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Manado Fonny The mengatakan bahwa sejak dibukanya kantor perwakilan di Manado sejak 2007, jumlah investor terus mengalami pertumbuhan signifikan.
“Jumlah nasabah di akhir Desember 2016 mencapai 5.425 single ID, dan jumlah per September tahun ini sebanyak 6.196 single ID,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (4/11/2017).
Peningkatan jumlah investor di Bumi Nyiur Melambai karena semakin meningkatnya pemahaman masyarakat akan keberadaan pasar modal. Hal itu seiring masifnya sosialisasi yang dilakukan untuk menggaet para calon investor baru.
Sejumlah upaya tersebut antara lain dengan mendirikan sejumlah Galeri Investasi BEI yang menggandeng sejumlah kampus di Sulawesi Utara, lalu kampanye Nabung Saham, maupun program lainnya, seperti yang terbaru menggelar Indonesia Investment Festival (Investival) di Kota Manado.
Pada kesempatan gelaran Investival yang dihadiri para mahasiswa dari delapan universitas di Sulut dan lima universitas dari Gorontalo itu, pihaknya mengajak semua mahasiswa dan masyarakat umumnya bisa memanfaatkan kesempatan itu.
Baca Juga
"Lewat pameran Investival di Manado ini diharapkan mampu semakin mengedukasi masyarakat untuk berinvestasi di dunia pasar modal," ujar Fonny.
Menurutnya mahasiswa menjadi calon investor baru terbaik yang bisa digaet, karena mereka termasuk kalangan terdidik, yang selama ini sudah kenal pasar modal secara teori, sehingga harus didorong untuk dapat mempraktekkannya di industri ini secara langsung.
Selain terus melakukan sosialisasi mengenai pasar modal untuk menggaet lebih banyak lagi investor, menurut Fonny sejumlah regulasi yang dikeluarkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), turut berperan dalam menggenjot pertumbuhan jumlah investor di sejumlah daerah.
Seperti peraturan yang dinilai berpengaruh positif terhadap penambahan jumlah investor adalah penurunan jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
Kepala OJK Sulut Gorontalo Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan pihaknya mengapresiasi BEI atas kegiatan itu karena memiliki manfaat cukup tinggi.
Menurutnya minat masyarakat Sulut berinvestasi masih kecil, sehingga sosialisasi dan edukasi pasar modal memang harus terus ditingkatkan. Pihaknya melihat melalui kegiatan Investival tersebut diharapkan tujuan meningkatkan pemahaman industri keuangan, khususnya pasar modal akan dapat semakin meningkat.
"Meningkatkan pemahaman, produknya, dan risikonya, serta manfaatnya dan akhirnya akan menggunakan investasi," ujarnya.