Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi, Indeks Shanghai Berakhir Melemah

Indeks Shanghai Composite berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/11/2017), akibat tertekan saham industri dan bahan baku, seiring dengan kembalinya kekhawatiran seputar potensi perlambatan ekonomi dan likuiditas yang lebih ketat menjelang akhir tahun.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Shanghai Composite berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/11/2017), akibat tertekan saham industri dan bahan baku, seiring dengan kembalinya kekhawatiran seputar potensi perlambatan ekonomi dan likuiditas yang lebih ketat menjelang akhir tahun. 

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,37% atau 12,60 poin di level 3.383,31, setelah pada perdagangan Rabu (1/11/2017) dapat berakhir menguat 0,08% di posisi 3.395,91.

Di sisi lain, indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip mampu berakhir di zona hijau meksi hanya dengan kenaikan 0,01% atau 0,51 poin di level 3.997,13, setelah dibuka dengan pelemahan 0,06% atau 2,53 poin di posisi 3.994,09.

Indeks startup teknologi ChiNext turun 1,3% ke level terendah dalam satu bulan dan telah merosot 5,8% sepanjang tahun ini.

“Daya tarik aset berisiko yang rendah, likuiditas pasar yang ketat, dan pertumbuan laba ChiNext yang melambat adalah alasan utama [pelemahan],” papar Gao Ting, kepala strategi China di UBS Securities, dalam risetnya, seperti dikutip dari Reuters.

Di tengah rilis laporan laba kuartal ketiga China yang optimistis, investor bersiap menghadapi kemungkinan langkah pendinginan dalam ekonomi seiring dengan pertimbangan dampak kampanye anti-korupsi yang ketat dari pemerintah dan berlanjutnya upaya pengurangan utang.

“Kenaikan imbal hasil obligasi yang cepat sejak pertengahan Oktober adalah hasil dari perubahan ekspektasi yang tiba-tiba terhadap ekonomi, serta penilaian baru mengenai tekad pemerintah untuk mengurangi utang,” tulis Qiao Yongyuan, pakar strategi di CIB Research.

Namun koreksi pada indeks saham acuan China bisa dilihat sebagai peluang untuk memburu saham bagus berharga murah (bargain hunting) bagi sejumlah investor luar negeri.

Berdasarkan data bank sentral, kepemilikan asing saham China melampaui 1 triliun yuan (US$151,49 miliar) untuk pertama kalinya pada bulan September, setelah deregulasi pasar modal dan penyertaan China dalam MSCI memicu permintaan untuk saham bluechip China.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper