Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah menyiapkan antisipasi untuk menghadapi tren outflow di pasar saham dan obligasi dengan melakukan pembelian SBN. Demikian dikemukakan Direktur portofolio DJPPR Schneider Siahaan.
"Pemerintah mengantisipasi risiko panic selling SBN yang mengakibatkan volatilitas berlebihan di pasar SBN dengan bond stabilisation framework bekerjasama dengan Bank Indonesia, OJK dan Kementerian BUMN, akan melakukan pembelian SBN di pasar jika terjadi panic selling," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/10/2017).
Dalam hal ini dia hanya sedikit mengomentari minimnya kepemilikan asing dalam hasil lelang SBN.
Pasalnya, terlihat dari posisi asing pada tanggal settlement hasil lelang pada Kamis (5/10), kepemilikan asing justru berkurang Rp1,16 triliun, padahal hasil lelang tersebut mencapai Rp17,85 triliun.
Artinya, asing bukan saja sangat minim melakukan penawaran dalam lelang pekan lalu, tetapi juga terus melepas kepemilikannya dalam SBN Indonesia.
"Mungkin dia jual SBN untuk realisasi profit. Tetapi yang namanya outflow berarti dia bawa uang keluar Indonesia, data dia [asing] bawa uang keluar ini yang belum bisa dikonfimasi, biasanya outflow ditandai oleh kenaikan yield yang drastis dan kurs yang melemah."
Baca Juga
Diketahui sepanjang pekan pertama bulan ini asing telah melakukan jual bersih di Surat Berharga Negara atau SBN senilai Rp11,42 triliun,
Berdasarkan data DJPPR Kementerian Keuangan, posisi kepemilikan asing pada SBN yang dapat diperdagangkan per Jumat (29/9) adalah senilai Rp819,37 triliun atau setara 40,03% dari total penerbitan Rp2.046,93 triliun.
Sementara itu, data terakhir DJPPR per Kamis (5/10) menunjukkan posisi kepemilikan asing menjadi Rp807,95 triliun atau setara 39,21% dari total penerbitan Rp2.060,78 triliun.
Kepemilikan asing pada SUN berkurang sebesar Rp8,4 triliun pada sepekan terakhir. Keterlibatan asing dalam lelang SUN yang digelar pada Selasa (3/10) juga ternyata sangat minim.
Hal tersebut terlihat dari posisi asing pada tanggal settlement hasil lelang Kamis (5/10) yang justru berkurang Rp1,16 triliun, padahal hasil lelang tersebut mencapai Rp17,85 triliun.
Artinya, asing bukan saja sangat minim melakukan penawaran dalam lelang pekan lalu, tetapi juga terus melepas kepemilikannya dalam SBN Indonesia.
Selain pada SUN, kepemilikan asing pada Surat Utang Syariah Negara (SBSN) atau sukuk selama sepekan ini juga berkurang signifikan, yakni senilai Rp3,02 triliun
Keluarnya asing jelas berimbas pada turunnya harga obligasi dalam negeri dan diikuti oleh peningkatan yield.
Pada periode sepekan tersebut, indeks obligasi komposit Indonesia atau ICBI sudah turun 0,145 poin atau 0,06%.
Penurunan ICBI yang lebih tajam sejatinya terjadi pada Jumat (6/10), yakni sebesar 0,371 poin hanya dalam satu hari atau turun 0,16% dibandingkan hari sebelumnya.