Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Fluktuatif di antara Politik Gedung Putih & Data Ekonomi

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini (Selasa, 1/8/2017), di tengah meningkatnya gejolak di AS serta keraguan tentang apakah akan ada penaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed tahun ini.
Dolar AS./.Bloomberg
Dolar AS./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/8/2017), di tengah meningkatnya gejolak di AS serta keraguan tentang penaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed tahun ini.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,02% atau 0,016 poin ke 92,847 pada pukul 09.40 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka naik tipis 0,06% atau 0,052 poin di level 92,915, setelah pada perdagangan Senin (31/7) berakhir melemah 0,42% di posisi 92,863.

Pelemahan greenback pada perdagangan kemarin diakibatkan oleh penyesuaian portofolio akhir bulan, selain karena terbebani penguatan euro yang didukung ekspektasi kebijakan moneter yang lebih hawkish dari European Central Bank (ECB).

Ketidakpastian tentang politik AS turut membebani mata uang tersebut (dolar AS), setelah Presiden Donald Trump memecat Direktur Komunikasi Gedung Putih Anthony Scaramucci pada Senin (31/7) waktu setempat.

Pemecatannya terjadi beberapa saat setelah Jenderal John Kelly dilantik Trump untuk menggantikan Reince Priebus sebagai kepala staf gedung Putih. Padahal, Scaramucci baru menjabat selama sekitar 10 hari.

Keraguan seputar kemungkinan Trump akan dapat merealisasikan agenda pro-pertumbuhannya, termasuk reformasi perpajakan, telah memukul greenback sekaligus berkontribusi terhadap penurunan indeks dolar sekitar 2,9% pada bulan Juli.

Sementara itu, kekhawatiran akan lemahnya inflasi AS bisa tetap mempengaruhi langkah penaikan suku bunga lanjutan oleh The Fed tahun ini. Pernyataan kebijakan the Fed pekan lalu membawa pada persepsi bahwa bank sentral AS tersebut telah mulai berhati-hati untuk tetap berpegang pada jalur pengetatannya.

Pasar saat ini menantikan sejumlah data ekonomi terbaru AS yang dijadwalkan rilis pekan ini, termasuk angka pekerjaan dan indeks harga belanja konsumsi (personal consumption expenditures).

“Sementara ekspektasi untuk euro bergerak lebih tinggi tetap ada, (kekuatan) mata uang tersebut dapat mengambil jedanya terhadap dolar AS di saat investor menantikan data ekonomi AS pekan ini demi mendapatkan sentimen baru,” ujar Stephen Innes, head of trading in Asia-Pacific untuk OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Nilai tukar euro kemarin ditutup menguat 0,77% terhadap dolar AS di level 1,1842, namun hari ini terpantau turun 0,11% ke posisi 1,1829 pada pukul 09.50 WIB.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

1/8/2017

(Pk. 09.40 WIB)

92,847

(-0,02%)

31/7/2017

92,863

(-0,42%)

28/7/2017

93,259

(-0,64%)

27/7/2017

93,864

(+0,20%)

26/7/2017

93,672

(-0,41%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper