Bisnis.com, JAKARTA--Emiten transportasi, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. mencatatkan kinerja yang terpukul sepanjang paruh pertama tahun ini.
Sampai Juni 2017, rugi yang diatribusikan ke entitas induk oleh emiten bersandi saham LRNA itu mencapai Rp17,66 miliar. Kerugian yang dibukukan oleh LRNA kian membengkak, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp12,6 miliar.
Dalam laporan keuangan yang dikutip Bisnis.com, Senin (31/7/2017) rugi yang dibukukan sejalan dengan penurunan pendapatan. Hingga Juni 2017, pendapatan LRNA mencapai Rp51,49 miliar, turun 14.09% dari posisi Rp59,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, nilai utang jangka pendek Lorena hingga Juni 2017 mencapai Rp25,66 miliar. Di sisi lain, Lorena berhasil menekan beban keuangan, umum dan administrasi sepanjang tahun ini.
Pada kuartal II/2017, LRNA telah meresmikan beroperasinya 12 unit bis double decker milik Lorena-Karina dengan merek Mercedes Benz tipe 2542.
Untuk mengurangi tekanan kinerja keuangan, G. T. Soerbakti, Direktur Utama Eka Sari Lorena Transport, sebelumnya, menyampaikan akan mengubah model bisnis secara bertahap dari semula layanan Mass Public Transportation menjadi Boutique Mass Transportation.