Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang semester pertama tahun ini, emiten sektor properti berkode saham LPCK, yakni PT Lippo Cikarang Tbk., mencetak pendapatan sebesar Rp842 miliar.
Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. Toto Bartholomeus mengatakan bahwa pendapatan dari sektor hunian dan apartemen berkontribusi sebanyak Rp635 miliar atau menyumbang 75% dari total pendapatan.
“Pendapatan recurring [berkelanjutan] LPCK naik sebesar 7% menjadi Rp137 miliar pada 2017 dari Rp128 miliar pada 2016, memberikan kontribusi sebesar 16% dari total pendapatan LPCK pada kuartal dua,” ujar Toto melalui siaran pers, Jumat (28/7/2017) malam.
Adapun, laba bruto yang dibukukan perseroan adalah Rp403 miliar dan laba bersih Rp262 miliar.
Toto menambahkan bahwa total aset perseroan bertumbuh dari Rp5,65 triliun menjadi Rp6,22 triliun masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 30 Juni 2017.
“Ketika menghadapi tantangan terhadap penurunan makroekonomi Indonesia yang telah menyebabkan pelemahan daya beli konsumen ditambah dengan adanya peningkatan persaingan pasar properti terutama di sektor [gedung] pencakar langit, kami tetap bekerja keras menyiapkan pengembangan kawasan.”
Baca Juga
Saat ini, kata Toto, LPCK telah memulai pembangunan kota baru berskala internasional yang diberi nama Meikarta dengan total nilai proyek melebihi Rp278 triliun dengan Orange County sebagai kawasan pusat niaga.
Lokasi kota raksasa Meikarta berada di koridor timur Jakarta-Bandung dan dikelilingi sejumlah kota baru, seperti Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100.
Toto menuturkan bahwa Meikarta akan tampil menjadi kota modern terlengkap dan terindah, serta terlengkap infrastrukturnya di Asia Tenggara.
Saat ini pemerintah mulai membangun enam infrastruktur utama di kawasan tersebut, yaitu kereta api cepat Jakarta—Bekasi—Cikarang—Bandung; Pelabuhan Patimban; Bandara Internasional Kertajati; angkutan pemandu moda monorel; jalan tol layang Jakarta-Cikampek; dan kereta api ringan Cawang—Bekasi Timur—Cikarang.
Toto menambahkan bahwa proyek Meikarta seluas 500 hektare akan dibangun sekaligus sampai 100 gedung pencakar langit dengan jumlah lantai 35 sampai 46 lantai.
“Prestasi dan reputasi LPCK sebagai pengembang kawasan telah membuktikan bahwa LPCK adalah pengembang kawasan perkotaan yang mandiri dengan berbagai fasilitas kota bertaraf international seluas sekitar 3.250 hektare dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi.”
Selain itu, kata Toto, perseroan telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian dengan populasi kota 50.720 orang dan 484.300 orang yang bekerja setiap hari pada 993 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR). Bisnis LPKR terdiri atas residensial/township (rumah bandar), retail malls, rumah sakit, hotel, dan dan manajemen aset.
