Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan konstruksi milik negara PT Nindya Karya (Persero) untuk pertama kalinya menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium tern notes dengan nilai Rp300 miliar dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan.
Teuku Muhyil Rgina, Direktur Keuangan Nindya Karya, mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah awal Nindya Karya untuk mendapatkan sumber pendanaan dari pasar modal, setelah selama ini hanya mengandalkan perbankan.
Perseroan menerbitkan surat utang tersebut dengan tenor tiga tahun dan kupon 10,35%. Perseroan menunjuk BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi sekaligus arranger. Perseroan berharap setelah penerbitan pertama ini, langkah perseroan menjadi lebih terbuka untuk penggalangan dana selanjutnya di pasar modal.
Teuku mengatakan perseroan akan semaksimal mungkin memanfaatkan kesempatan pertama ini untuk membangun keperayaan investor. Perseroan telah memperoleh peringkat idBBB+ dari Pefindo atas penerbitan surat utang ini.
“Kita berharap dengan langkah ini ke depannya investor akan lebih mengenal kita dan kita juga akan lebih mudah untuk dapatkan permodalan dari pasar modal,” ungkapnya, Rabu (26/7/2017).
Adapun, selama 5 tahun terakhir, Nindya Karya telah berhasil membukukan rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan hampir 30%.