Bisnis.com, JAKARTA--PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. berencana menerbitkan surat utang yang bisa dikonversikan dalam bentuk saham pada tahun depan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pelayaran Tamarin Samudra Leo A. Tangkilisan mengungkapkan tidak menutup kemungkinan perseroan berencana menerbitkan convertible bond untuk kebutuhan belanja modal. Untuk saat ini, emiten pelayaran ini pun belum menentukan nilai yang diincar.
"Mungkin, tahun depan bisa convertible bond dan itu tergantung tender," ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Rencana penerbitan convertible bond itu muncul seiring dengan bergerak naik harga saham TAMU. Sejak mencatatkan saham perdana di pasar modal pada 9 Mei 2017, kinerja saham Pelayaran Tamarin Samudra tumbuh 1.609% dari level Rp110 per saham menuju level Rp1.880 per saham.
Sementar itu, armada kapal emiten bersandi saham TAMU ada lima kapal yakni Petroleum Charlie, Winners, Pioneers, Excelsior dan Superior. Dia menceritaan TAMU telah berhasil menjadi penawar terendah dibandingkan 7 kompetitor lainnya
Proyek itu akan menjadi pendapatan kapal accomodation work barge (AWB) Petroleum Winners dan akan bermitra dengan Petronas di area Muriah. Dia mengungkapkan, sampai saat ini, Petronas belum memutuskan untuk menunjuk perseroan menjadi mitra penyedia jasa AWB.
Leo memproyeksikan Petroleum Winners akan bekerja pada kuartal IV/2017. Sampai saat ini, Petroleum Winners telah berkontribusi sebanyak 15%-20% terhadap total pendapatan TAMU.
Sementara itu, kapal AWB Petroleum Charlie sampai saat ini tidak bekerja dan di parkir di Kawasan Samudra Marine Indonesia, Cilegon. Kendati begitu, TAMU tetap mengikutio tender-tender yang ada di SKK Migas, diantaranya adalah CNOOC, PHE, Pertamina EP dan lainnya.
TAMU optimis pada 2018, Petroleum Charlie bisa kembali bekerja. Tahun ini, TAMU memproyeksikan laba bersih senilai US$636.000. Pada 2018, perseroan memproyeksikan laba bersihi TAMU bisa melambung hingga US$6,09 juta seiring dengan berjalannya tender yang dimenangkan perseroan.