Bisnis.com, JAKARTA - Pasca mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. membidik pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2017.
Direktur MAP Boga Adiperkasa Fetty Kwartati mengatakan perusahaan pengelola gerai makanan dan minuman (F&B) ini berkembang dalam tahap ekspansif.
Dalam tiga tahun terakhir, pendapatan yang dikantongi emiten berkode saham MAPB ini mencapai Rp1 triliun pada 2014, Rp1,32 triliun pada 2015, dan Rp1,62 triliun pada 2016.
"Setidaknya pendapatan tumbuh 15% pada tahun ini. Kami akan tambah 60 gerai baru," ucapnya, Rabu (21/6/2017).
Dari sisi profitabilitas, laba tahun berjalan MAPB dalam tiga tahun terakhir tercatat sebesar Rp52,05 miliar pada 2014, Rp81,08 miliar pada 2015, dan Rp115,95 miliar pada 2016.
Saat ini, portofolio MAPB mencakup lima merek F&B premium internasional Starbucks, Pizza Express, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery dan Godiva. MAPB memiliki lebih dari 344 gerai di 28 kota besar Indonesia dengan Iebih dari 4.000 karyawan.
Fetty menuturkan pada paruh pertama tahun ini kinerja perseroan relatif stabil seiring kondisi perekonomian nasional. Perseroan juga sudah merealisasikan tambahan 30 gerai baru sepanjang semester I/2017.
Dana segar hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp37,25 miliar akan digunakan untuk belanja modal pembukaan gerai baru.
"Capex per gerai saya tidak bisa disclose. Kalau belanja modal Grup MAPI pada tahun ini Rp750 miliar," imbuhnya.
Induk usaha MAPB, PT Mitra Adiperkasa Tbk. menargetkan ekspansi toko seluas 70.000 meter persegi pada 2017. Sepanjang tahun berjalan, pendapatan MAPI tumbuh 14% dan diproyeksi membukukan pertumbuhan sekitar 13%-15% pada tahun ini.
MAP Boga Adiperkasa Bidik Pertumbuhan Penjualan
Pasca mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. membidik pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Intip Saham yang Kena Untung dan Buntung Saat Rupiah Tersungkur
46 menit yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
55 menit yang lalu