Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) berhasil menyentuh level penutupan tertinggi baru pada perdagangan Selasa (Rabu dini hari WIB), seiring rebound saham teknologi serta pengambilan posisi oleh para investor menjelang penaikan suku bunga AS yang banyak diantisipasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,44% ke 21.328,47, indeks S&P 500 menguat 0,45% ke 2.440,35, sedangkan indeks Nasdaq Composit berakhir menanjak 0,73% atau 44,90 poin ke posisi 6.220,37.
Sektor teknologi dalam S&P 500 .SPLRCT naik 0,9%, pulih dari penurunan dua hari terbesar dalam hampir satu tahun yang telah membebani pasar. Nama-nama raksasa teknologi, seperti Microsoft (MSFT.O) dan Facebook (FB.O), mendorong S&P 500 lebih tinggi.
“Saya pikir kemerosotan [saham teknologi] selama dua hari terakhir karena faktor psikologi bukan pada fundamental, dan hari ini anda melihat beberapa orang masuk kembali dan membeli lagi. Fundamental terlihat bagus,” kata Peter Tuz dari Chase Investment Counsel di Charlottesville, seperti dikutip dari Reuters (Rabu, 14/6/2017).
Saham-saham teknologi telah membawa reli S&P 500 sebesar 9% tahun ini, dan pelemahannya baru-baru ini telah memicu spekulasi bahwa investor dapat beralih ke sektor lain di pasar yang telah tertinggal pada tahun 2017, seperti sektor keuangan dan energi.
Sektor finansial .SPSY naik 0,4% pada perdagangan Selasa, sementara sektor energi .SPSY menguat 0,7%. Adapun sektor bahan baku .SPLRCM menjadi sektor dengan penguatan terbaik sebesar 1,3%.
“Aksi pasar pada hari Selasa mencerminkan kelanjutan beberapa area yang belum berpartisipasi selama beberapa bulan terakhir, dikombinasikan dengan spekulasi bahwa The Fed akan lebih tegas dalam menaikkan suku bunga daripada yang mulai diantisipasi investor,” ujar Bruce McCain, kepala strategi investasi di Key Private Bank.
Para pedagang memprediksikan penaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat pada pertemuan dua harinya yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat.
Sektor finansial, yang cenderung diuntungkan saat suku bunga naik, juga meningkat setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan rencana untuk memperbaiki kerangka peraturan keuangan negara tersebut sekaligus memberi harapan pada Wall Street.