Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Nikkei 225 Melemah Hari Kedua, Investor Waspadai Pemilu Inggris & Kesaksian Comey

Pergerakan bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut (Selasa, 6/6/2017), seiring sikap waspada para investor menjelang digelarnya pemilihan umum di Inggris serta sesi dengar kesaksian mantan kepala biro investigasi federal Amerika Serikat (AS).
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (6/6/2017), seiring sikap waspada para investor menjelang digelarnya pemilihan umum di Inggris serta sesi dengar kesaksian mantan kepala biro investigasi federal Amerika Serikat (AS).

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,21% atau 3,37 poin di level 1.606,60 dan berakhir melemah 0,84% atau 13,53 poin ke 1.596,44.

Dari 2.013 saham pada indeks Topix, 291 saham di antaranya menguat, 1.632 saham melemah, dan 90 saham stagnan.

 Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,95% atau 190,92 poin ke level 19.979,90 setelah dibuka turun 0,24% atau 48,56 poin di 20.122,26.

Sebanyak 28 saham menguat, 194 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham SoftBank Group Corp. yang anjlok 2,04% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Fast Retailing Co. Ltd. yang merosot 1,05% dan FANUC Corp. yang melorot 1,79%.

Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,73% atau 0,81 poin ke 109,64 yen per dolar AS pada pukul 13.49 WIB, setelah kemarin berakhir melemah tipis 0,05% atau 0,05 poin di posisi 110,45.

Warga Inggris dijadwalkan akan menggunakan hak suaranya pada 8 Juni setelah Perdana Menteri Theresa May mengumumkan pemilihan jeda tujuh pekan lalu.

Dalam sejumlah jajak pendapat, keunggulan Partai Konservatif yang saat ini berkuasa telah menyusut, menyusul tiga serangan teroris mematikan sejak Maret yang ikut membebani warga.

Secara terpisah, Presiden AS Donald Trump dikabarkan tidak akan meminta hak istimewa eksekutif untuk menghentikan mantan Direktur FBI (Federal Bureau Investigation) James Comey memberikan kesaksiannya di depan pihak Senat pada hari Kamis waktu setempat.

“Ada perasaan kuat ingin menunggu dan melihat di antara para investor, menjelang kesaksian Comey, mantan direktur FBI Comey, dan pemilu Inggris,” kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper