Bisnis.com, JAKARTA--Porsi kepemilikan asing dalam surat berharga negara kian meningkat seiring sematan baru dari Standard and Poor's menjadi investment grade bagi Indonesia.
Total kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp752,98 triliun per 29 Mei 2017. Atau meningkat Rp28,88 triliun setelah Standard and Poor's menyematkan peringkat investment grade kepada Indonesia.
Saat ini, porsi kepemilikan asing mencapai 38,98% dari total surat berharga negara yang saat ini mencapai Rp1.931,53 triliun.
Pada akhir tahun lalu, posisi asing mencapai Rp665,81 triliun atau setara Rp37,54% dari SBN senilai Rp1.773,28 triliun. Sepanjang tahun berjalan, posisi kepemilikan asing telah bertambah Rp87,17 triliun.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengungkapkan setelah SnP menyematkan investment grade ke Indonesia, maka dana asing yang masuk ke instrumen pemerintah hampir mencapai Rp30 triliun. Dia mengungkapkan investor asing telah memprediksikan rencana sematan baru itu.
"Investor asing sudah spekulasi masuk ke Indonesia, kini mereka melakukan profit taking," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (30/5).
S&P menyematkan investmen grade ke Indonesia pada 19 Mei 2017. Saat itu, posisi investor asing dalam SBN senilai Rp742,33 triliun. Lalu, pada perdagangan hari berikutnya, porsi asing turun menjadi Rp740,37 triliun dan dua hari kemudian menjadi Rp738,44 triliun.