Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Kontrak WINS Mulai Meningkat

Nilai kontrak dihadapi yang berhasil dibukukan emiten perkapalan penunjang aktivitas industri minyak dan gas PT Wintermar Offshore Marine Tbk. mulai menunjukkan peningkatan di awal tahun ini, setelah sejak akhir 2015 terus berkurang karena minimnya kontrak baru.
Ilustrasi/wintermar.com
Ilustrasi/wintermar.com

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai kontrak dihadapi yang berhasil dibukukan emiten perkapalan penunjang aktivitas industri minyak dan gas PT Wintermar Offshore Marine Tbk. mulai menunjukkan peningkatan di awal tahun ini, setelah sejak akhir 2015 terus berkurang karena minimnya kontrak baru.

Sugiman Layanto, Direktur Utama Wintermar Offshore Marine, mengatakan bahwa sejak akhir tahun lalu kondisi bisnis perseroan perlahan membaik, seiring mulai maraknya lagi tender-tender baru untuk kontrak sewa kapal jangka panjang.

Sugiman mengatakan, sepanjang 2016 jumlah tender yang keluar hampir tidak ada, sehingga perseroan hanya selesaikan pekerjaan yang ada. Alhasil, nilai kontrak dihadapi perseroan terus berkurang seiring selesainya sejumlah pekerjaan dalam kontrak.

Pada Desember 2015, nilai kontrak yang dimiliki emiten dengan kode saham WINS ini adalah senilai US$190 juta. Nilai tersebut terus berkurang hingga menjadi US$89 juta pada Januari 2017. Namun, pada Februari 2017 nilai kontrak perseroan telah meningkat menjadi US$93 juta dan terus meningkat menjadi US$101 juta pada Maret 2017.

“Sekarang trennya naik karena akhir 2016 tender sudah mulai keluar lagi. Kami juga mendapat beberapa pekerjaan sehingga jumlah contract on hand meningkat lagi,” katanya dalam acara paparan publik, Kamis (18/5/2017).

Menurutnya, tren pemulihan ini berpotensi terus berlanjut sebab kondisi bisnis perminyakan dan perkapalan dunia sudah di titik terendah dan sekarang memasuki tahap pemulihan. Meski begitu, belum dapat dipastikan seberapa cepat pemulihan itu akan terjadi sehingga kinerja perseroan dapat berbalik positif.

Sementara itu, kontrak baru yang dimenangkan perseroan di awal tahun masih belum terealisasi ke dalam pendapatan perseroan pada kuartal pertama tahun ini. Alhasil, pendapatan perseroan pada kuartal pertama 2017 hanya US$13,1 juta, turun 44% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu US$23,3 juta.

Seiring nilai kontrak yang masih jauh lebih rendah dibandingkan kondisi awal tahun lalu, perseroan belum dapat membalikkan pembukuan rugi bersih pada kuartal pertama tahun ini. Nilai rugi bersih perseroan justru meningkat menjadi US$3,3 juta dibandingkan rugi pada kuartal pertama 2016 yang senilai US$1,4 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper