Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS JISDOR 4 MEI: Terdepresiasi 33 Poin, Penguatan Dolar Tekan Spot Rupiah

Kurs rupiah menembus posisi Rp13.330 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (4/5/2017).
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus posisi Rp13.330 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (4/5/2017).

Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.330 per dolar AS, terdepresiasi 0,25% atau 33 poin dari posisi Rp13.297 pada Rabu (3/5).

Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,14% atau 19 poin ke Rp13.327 per dolar AS di pasar spot.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.318 - Rp13.336 per dolar AS.

Pada perdagangan Rabu, rupiah ditutup menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke Rp13.308 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama pagi ini terpantau naik 0,11% atau 0,113 poin ke 99,322 pada pukul 09.51 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,15% atau 0,146 poin di posisi 99,355, setelah kemarin berakhir menguat 0,24% atau 0,233 poin di 99,209.

Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan kurs rupiah akan dipengaruhi sejumlah sentimen pada perdagangan hari ini.

“Fokus beralih ke pengumuman pertumbuhan PDB kuartal I/2017 yang diperkirakan membaik mendekati 5% YoY,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, seperti dilansir Bisnis.com.

Sebelumnya pasar uang menunggu putusan bank sentral Amerika Serikat terkait Fed Rate. Pada rapat yang berakhir Rabu waktu setempat, Federal Reserve memutuskan mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) target.

Namun, sikap Fed masih menunjukkan optimisme yang tertuang dalam kesimpulan FOMC meeting yang dirilis dini hari WIB, walaupun performa perekonomian AS di kuartal I/2017 relatif buruk.

Indeks dolar pun meresponnya dengan penguatan dibarengi kenaikan yield UST.

“Menandakan meningkatnya peluang kenaikan FFR target lanjutan pada FOMC meeting Juni 2017,” kata Rangga.

Dilanjutkan olehnya, negatifnya sentimen dalam negeri jelang pengumuman S&P serta indeks dolar yang mulai kembali kuat, bisa meminta pelemahan rupiah dalam jangka pendek, terlebih harga komoditas belum juga pulih.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

4 Mei

13.330

3 Mei

13.297

2 Mei

13.316

28 April

13.327

27 April

13.299

                

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper