Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESSA Lirik Sektor Energi Terbarukan

Perusahaan produsen gas petroleum cair dan amonia, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) tengah mempelajari peluang untuk bisa ekspansi di sektor energi terbarukan, selain terus memperkuat lini bisnis di sektor hilir gas.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen gas petroleum cair dan amonia, PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) tengah mempelajari peluang untuk bisa ekspansi di sektor energi terbarukan, selain terus memperkuat lini bisnis di sektor hilir gas.

Keinginan tersebut terpampang dalam Laporan Tahunan 2016 perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/5/2017). Dalam laporan tersebut diungkapkan bahwa untuk menghadapi tantangan pada 2017, perseroan menyusun beberapa rencana dan strategi untuk meningkatkan hasil usaha dan kinerja perseroan. Salah satunya, terkait peluang di sektor energi terbarukan.

“Mempelajari dan menindaklanjuti setiap peluang pengembangan dan ekspansi usaha yang dapat dilakukan oleh perseroan di sektor pengolahan LPG, produk hilir gas lain maupun di bidang energi terbarukan,” tulis manajemen dalam laporan tersebut.

Selain itu, juga ada strategi untuk mengoptimalisasi secara maksimal kinerja dan produksi dari kilang perseroan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Strategi lain juga termasuk melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan atas kondisi dan kualitas dari mesin-mesin dan seluruh perangkat pemrosesan gas di kilang perseroan sehingga dapat menjaga standar dan kualitas hasil produksi kilang.

Dalam laporan tersebut diungkapkan perseroan akan terus meningkatkan produksi gas petroleum cair (liquified petroleum gas/LPG). Produksi LPG perseroan dibeli oleh PT Pertamina (Persero) sebagai offtaker.  Perseroan juga mendapatkan pasokan gas untuk proses produksi kilang LPG dari PT Pertamina  EP sampai dengan 2022.

Manajemen menilai Indonesia kemungkinan akan tetap melakukan impor LPG, karena produksi dalam negeri masih belum dapat memenuhi konsumsi LPG yang semakin bertambah.

“Kondisi inilah yang membuat peluang pada industri ini masih sangat berpotensi dan relatif terbuka. Kondisi dari kebutuhan LPG dalam negeri yang diperkirakan akan semakin meningkat ini memberikan keyakinan pada perseroan bahwa seluruh hasil produksi LPG perseroan akan tetap dapat diserap oleh off-taker,” tulis laporan itu.

Khusus untuk pabrik amonia, Direktur Utama ESSA Garibaldi Thohir dalam laporan tersebut mengungkapkan pabrik amoniak yang berlokasi di Sulawesi Tengah yang rencananya memiliki kapasitas sebesar 700.000 metrik ton per tahun, akan semakin memberikan nilai tambah bagi perseroan.

“Beroperasinya pabrik secara komersial diharapkan pada kuartal keempat tahun 2017,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper