Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS JISDOR 3 APRIL: Terdepresiasi ke 13.324, Laju Positif Dolar Tekan Spot Rupiah

Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.324 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,02% atau 3 poin dari posisi 13.321 akhir pekan lalu.
Karyawan menghitung lembaran uang rupiah dan dolar./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan menghitung lembaran uang rupiah dan dolar./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus posisi Rp13.324 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (3/4/2017).

Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.324 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,02% atau 3 poin dari posisi 13.321 akhir pekan lalu.

Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 0,02% atau 2 poin ke Rp13.324 per dolar AS di pasar spot setelah dibuka dengan pelemahan hanya 0,01% di 13.323.

Pada perdagangan Jumat (31/3), rupiah ditutup melemah 0,05% atau 6 poin di Rp13.321.

Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau naik 0,04% atau 0,040 poin ke level 100,390 pada pukul 09.58 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,15% di posisi 100,350.

PT Samuel Sekuritas memprediksi pergerakan rupiah akan tertekan seiring dengan penguatan dolar AS pada perdagangan hari ini.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan dolar AS masih melanjutkan penguatannya walaupun hanya tipis sejalan dengan kembalinya sentiman hawkish the Fed di tengah meredupnya optimisme kebijakan fiksal Trump.

Menurutnya, penguatan dolar juga terbantu pelemahan euro yang selain akibat sentimen Brexit, juga dipicu inflasi Zona Euro Maret 2017 yang anjlok.

Saat ini, fokus akan tertuju pada indeks manufaktur negara utama di dunia yang akan mulai dirilis pagi ini.

Sementara itu, penguatan indeks dolar terus meminta pelemahan kurs di Asia di sepanjang minggu lalu, termasuk rupiah. Adapun, rupiah yang relatif stabil, membuat kurs rupiah terhadap rekan dagang utama menjadi lebih kuat.

Kini, fokus tertuju pada indeks manufaktur yang dirilis pagi ini serta inflasi yang datang siang nanti.

"Inflasi diperkirakan stabil dengan kecenderungan naik di kisaran 3,88% YoY disebabkan kenaikan tarif listrik di awal Maret 2017 yang tertahan oleh tren turun harga pangan. Di sisi lain, ekspektasi inflasi turun dengan harga BBM bersubsidi yang belum diubah," jelas Rangga dalam risetnya.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

3 April

13.324

31 Maret

13.321

30 Maret

13.316

29 Maret

13.323

27 Maret

13.314

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper