Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LEAD Sudah Jual Tiga Kapal Usur

Emiten pelayaran PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) telah merealisasikan penjualan tiga unit kapal tua milik perseroan dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berjalan didekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran PT Logindo Samudramakmur Tbk. (LEAD) telah merealisasikan penjualan tiga unit kapal tua milik perseroan dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Sundap Carulli, Chief Financial Officer Logindo Samudramakmur mengatakan, saat ini proses penjualan tengah berlangsung, tetapi komitmen jual beli sudah ditandatangani dengan calon pembeli.

Pada akhir 2015, perseroan berencana untuk menjual 19 unit kapal dari total 60 kapal yang dimiliki perseroan. Kapal-kapal tersebut dinilai sudah terlalu tua, rata-rata lebih dari 15 tahun, dan kurang efisien lagi.

Sepanjang tahun lalu, perseroan hanya berhasil menjual satu unit kapal. Di penghujung tahun, perseroan melakukan peninjauan ulang dan memutuskan untuk hanya melepas 15 unit kapal tua. Total nilai buku aset 15 kapal tersebut mencapai US$6,3 juta.

“Di awal tahun ini kami sudah menjual tiga unit kapal, jadi praktis tersisa 12 unit lagi. Itu akan kami jual secara bertahap karena kita ingin meningkatkan efisiensi operasional dan tingkat utilisasi kapal kami,” katanya, Kamis (30/3/2017).

Menurutnya, nilai penjualan tiga kapal tersebut tidak terlalu besar, hanya sekitar US$200 ribu. Setelah penjualan tersebut, jumlah kapal perseroan akan tersisa 56 unit.

Tahun lalu, tingkat utilisasi kapal perseroan hanya mencapai 38%, padahal pada tahun 2015 masih bisa mencapai 51%. Tingkat utilisasi terus tertekan seiring melemahnya industri minyak bumi global dan domestik.

Alhasil, tahun lalu pendapatan usaha perseroan tergerus 31% menjadi US$32,5 juta dari semula US$47,12 juta pada 2015. Perseroan mencatatkan rugi bersih US$20,9 juta tahun lalu, padahal pada 2015 masih bisa mencatatkan laba US$49,29 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper