Bisnis.com, JAKARTA— Mandiri Sekuritas mengemukakan kinerja emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sepanjang 2016 masih sesuai prediksi.
Analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Lakshmi Rowter mengatakan kinerja perseroan sejalan dengan prediksi (in-line). Mandiri Sekuritas meyakini bahwa inovasi produk adalah kunci di balik perbaikan pertumbuhan kinerja emiten di tengah melambatnya pasar barang konsumsi dengan pergerakan cepat (FMCG).
Adapun, lemahnya permulaan kinerja 2017 mengindikasikan inovasi yang agresif dan merupakan hal yang krusial. “Pembauran penjualan (sales-mix) di segmen rumah tangga dan perawatan tubuh (HPC) dapat mendukung perbaikan pertumbuhan laba per saham (EPS),” kata mereka dalam riset tertulis, Selasa (21/3/2017).
Mandiri Sekuritas menaikkan target price di level Rp44.000 dengan rekomendasi neutral.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2016 yang dipublikasikan Senin (20/3/2017) disebutkan perseroan berhasil mencatatkan laba sebesar Rp6,39 triliun atau meningtkat 9,23% dibandingkan dengan 2015 yang senilai Rp5,85 triliun.
Peningkatan laba tersebut memang seiring dengan penjualan yang ditorehkan perseroan. Penjualan perseroan tercatat Rp40,05 triliun atau naik 9,79% dibandingkan dengan 2015 yang senilai Rp36,48 triliun. Harga pokok penjualan tercatat naik tipis menjadi Rp19,59 triliun dari sebelumnya Rp17,83 triliun.
Pada 2016, perseroan mencatatkan penghasilan lain-lain sebesar Rp951 juta setelah pada periode sebelumnya mencatatkan beban lain-lain senilai Rp4,48 miliar.
Laba usaha perseroan tercatat Rp8,71 triliun atau naik 9,70% dibandingkan dengan 2015 yang sebesar Rp7,94 triliun. Penghasilan keuangan perseroan turun menjadi Rp7,47 miliar dari sebelumnya Rp10,62 miliar.
Adapun, beban pajak penghasilan juga membengkan menjadi Rp2,18 triliun dari sebelumnya Rp1,98 triliun di 2015.
Dengan demukian, laba perseroan tercatat tumbuh 9,23% ke Rp6,39 triliun. Jumlah aset perseroan mencapai Rp16,74 triliun.