Bisnis.com, JAKARTA— Bank KEB Hana dan PT Schroder Investment Management Indonesia menjalin kerja sama dalam memperluas akses investasi masyarakat.
Melalui kerja sama ini, nasabah Bank KEB Hana akan mendapat kemudahan untuk berinvestasi melalui produk-produk investasi yang dimiliki oleh Schroders Indonesia. Adapun, Schroders Indonesia memiliki 8 produk yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah Bank KEB Hana sesuai dengan profil investasinya masing-masing.
Salah satu produknya adalah Schroder Global Sharia Equity Fund (USD). Dengan berinvestasi di Schroder Global Sharia Equity Fund (USD) di KEB Hana, nasabah dapat memiliki pilihan produk alternatif untuk mendapatkan imbal hasil investasi melalui likuiditas dan diversifikasi portfolio.
President Director Bank KEB Hana Martin Lee mengatakan kerja sama dengan Schroders Indonesia akan menguntungkan nasabah Bank KEB Hana dalam memilih produk investasi reksa dana. Apalagi, Schroders Indonesia juga sudah terbukti sebagai perusahaan manajemen investasi yang memiliki rekam jejak terpercaya di Indonesia.
“Kerja sama ini juga penting karena dengan visi kami sebagai Best Customer-Focused Bank telah memberikan pilihan untuk berinvestasi pada lembaga yang terpercaya,” kata Martin dalam keterangan resmi.
President Director PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjandra Tjoajadi mengatakan Bank KEB Hana merupakan distributor partner perseroan yang ke-18. Dia menilai, kerjasama ini sangat penting untuk memperluas akses masyarakat terhadap produk-produk investasi terbaik di Indonesia.
“Produk Schroders Global Sharia Equity Fund juga memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi reksa dana saham dengan prinsip syariah dan memiliki akses terhadap saham-saham global di luar indonesia. Seperti 7 produk lainnya yang juga dapat diperoleh di Bank KEB Hana, kinerja produk-produk tersebut selalu kami kelola supaya secara konsisten memiliki kinerja lebih baik daripada tolak ukurnya,“ jelas Michael.
Peluang pertumbuhan reksa dana di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, pengelolaan aset investasi reksa dana pada 2016 baru berada di angka Rp338 Triliun, atau baru 2,7% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi yang bisa didapat dari masyarakat dalam berinvestasi di Indonesia.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pasar uang di Indonesia. Hingga 2016, keterjangkauan akses pasar modal (inklusi) Indonesia tercatat sebesar 1,2% dari total penduduk.