Bisnis.com, JAKARTA--Emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) membantah melakukan negosiasi dengan Zalora terkait rencana investasi maupun akuisisi.
Fetty Kwartati, Corporate Secretary MAP menuturkan pihaknya sudah tidak melakukan pembicaraan atau negosiasi dengan Zalora. Pada tahun lalu, pihaknya telah menanamkan investasi untuk memperbaiki fondasi MAPI, termasuk dalam hal e-commercer (mapemall.com), yang bisnisnya tetap berjalan hingga kini.
"Kami sangat berhati-hati dalam merencanakan dan melaksanakan strategi usaha, tak terkecuali dalam ekspansi di tengah tumbuhnya kepercayaan makro ekonomi Indonesia," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2017).
Pada 2017, MAPI berencana melakukan penambahan gerai MAP grup seluas 60.000 meter persegi yang terdiri dari departemen store, specialty store serta food and beverage (F&B). Hingga Januari 2017, total gerai MAPI mencapai 1.922 gerai ritel yang tersebar di 69 kota.
Pada perdagangan kemarin, kinerja emiten berkode saham MAPI ditutup melemah 0,92% atau 50 poin menuju level Rp5.375 per saham. Emiten ini memiliki kapitalisasi pasar Rp8,92 triliun.
Di tengah pemulihan ekonomi domestik, Analis UOB Kay Hian Securities Stevanus Juanda menilai ekspansi MAPI pada 2017 fokus pada pembukaan 60-70 gerai kopi Starbucks. Lokasi yang dipilih terutama bandara, perkantoran, dan drive-throughs.
Berdasarkan kajian kerja sama MAPI dengan perusahaan investasi General Atlantic, saat ini ada 700 gerai Starbucks di Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, jumlahnya dapat menyentuh 1.000-1.100 gerai.
Perseroan yang dipimpin oleh V.P. Sharma ini juga membidik ekspansi margin dari divisi makanan & minuman seiring harga bahan baku berbasis susu yang sedang dinegosiasi untuk turun. Pasalnya, harga susu bubuk turun signifikan pada 2016 dan operasional Starbucks berpotensi turun dari aspek biaya pembelian susu.