Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Blok Lemang, SUGI Dapat Pinjaman US$41 Juta

Anak usaha PT Sugih Energy Tbk. (SUGI), Eastwin Global Investments Ltd., mengantongi fasilitas pinjaman dengan tenor 5 hingga 8 tahun dengan nilai US$41 juta dari Mandala Funding Ltd. yang bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Lemang di Jambi.
Sugih Energy/sugihenergy.com
Sugih Energy/sugihenergy.com

Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Sugih Energy Tbk. (SUGI), Eastwin Global Investments Ltd., mengantongi fasilitas pinjaman dengan tenor 5 hingga 8 tahun dengan nilai US$41 juta dari Mandala Funding Ltd. yang bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Lemang di Jambi.

Penandatanganan fasilitas pinjaman tersebut dilakukan pada Kamis (23/2/2017).

Direktur Utama SUGI Supriyanto mengatakan fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk meningkatkan operasional dengan menaikkan produksi pada blok Lemang, khususnya pada lapangan Akatara yang telah memulai produksi minyak sejak November 2016.

"Diharapkan fasilitas pinjaman ini mampu meningkatkan nilai aset Lemang, yang tentunya akan memberikan dampak positif kepasa pendapatan perusahaan," katanya, Senin (27/2/2017).

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Rahman Akil mengatakan fasilitas pinjaman itu bakal dialokasikan selain untuk operasional peningkatan produksi Lapangan Akatara, juga untuk pembayaran pengembangan lapangan tersebut pada tahun lalu, serta digunakan untuk refinancing.

Dia menjelaskan alokasi yang disiapkan untuk operasional peningkatan produksi pada tahun ini mencapai US$20 juta, sedangkan untuk biaya pengembangan pada 2016 sebesar US$11 juta. Sementara untuk pembayaran utang sekitar US$8 juta.

“Utang ini yang berkaitan langsung untuk Blok Lemang,” ujarnya.

Rahman menambahkan pembayaran fasilitas pinjaman dari Mandala Funding akan diambil dari hasil penjualan minyak di lapangan tersebut. Hanya saja, dia tidak memerinci lebih lanjut berapa porsi dari penjualan minyak yang akan digunakan untuk pembayaran fasilitas pinjaman tersebut.

Dengan kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC), perolehan investor tidak hanya jatah bagi hasil sebesar 15%, melainkan juga termasuk biaya pengembalian operasi (cost recovery) yang dibayar pemerintah.

Adapun, hak partisipasi Eastwin pada Blok Lemang sebesar 34%. SUGI bekerja sama dengan PT Hexindo Gemilang Jaya yang memiliki hak partisipasi 31% dan bertindak sebagai operator. Partner lain adalah Mandala Energy Limited yang memiliki hak partisipasi 35%, sekaligus perusahaan yang memiliki afiliasi dengan Mandala Funding Ltd.

PUNCAK PRODUKSI

Supriyanto menargetkan puncak produksi (peak production) lapangan Akatara di Blok Lemang bisa mencapai 10.000 barel per hari (barel oil per day/BOPD) pada 5 hingga 6 tahun lagi.

Adapun, target produksi sesuai rencana kerja dan anggaran (work program and budgeting/WP&B) yang telah disetujui SKK Migas sebesar 1.500 BOPD. Untuk mencapai target produksi tahun ini, rencananya akan dilakukan pengeboran pada 5 sumur pengembangan. Sementara, produksi minyak pada saat ini berkisar 300 BOPD.

“Saat ini transportasi minyak masih menggunakan truk untuk dikirim ke Tempino untuk dikirim menggunakan pipa ke kilang Pertamina di Plaju,” ujarnya.

Rahman mengungkapkan sesuai WP&B 2017, anggaran yang dialokasikan untuk mencapai target produksi tahun ini sekitar US$45 juta hingga US$50 juta. “Ini untuk lapangan Akatara saja.”

Selain minyak, lanjutnya, lapangan Akatara kini juga menghasilkan gas sebanyak 2 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMscfd). Hanya saja, gas tersebut belum termanfaatkan sehingga dibakar menjadi flare.

Di sisi lain, Direktur SUGI Andhika Anindyaguna mengatakan pada blok Lemang selain lapangan Akatara juga terdapat lapangan Wajik yang memiliki prospek bagus. Namun, hingga saat ini belum ada aktivitas pengeboran pada lapangan tersebut.

Rencana ke depan, investor berencana akan membangun pipa untuk memasok minyak langsung ke kilang Plaju dengan panjang antara 60 kilometer hingga 70 kilometer.

Bisnis mencatat, PT Hexindo Gemilang Jaya sebagai operator blok Lemang akan mengebor lima sumur pengembangan pada 2017 dengan dana US$25 juta. Pengeboran pertama dilakukan di lapangan Akatara yang menghasilkan minyak pertamanya pada 16 November 2016.

Chief Executive Officer (CEO) PT Hexindo Gemilang Jaya David A. Soeryadjaya mengatakan produksi pertama minyak dari lapangan Akatara mencapai 500 barel per hari. Untuk 2017, pihaknya telah mengajukan WP&B dengan mengebor lima sumur baru agar bisa menghasilkan 2.000 BOPD.

Adapun, biaya mengebor satu sumur dibutuhkan dana US$5 juta dengan volume produksi 500 BOPD. Menurutnya, lapangan Akatara masih bisa dilakukan pengeboran hingga sekitar 23 sumur guna mencapai produksi puncak sebesar 10.000 bph.

Kendati demikian, dia menyebut akan melakukannya secara bertahap karena perlu mempersiapkan infrastruktur penunjang seperti pipa untuk mengalirkan minyak yang dihasilkan.

“US$5 juta kali lima (sumur). US$5 juta (per sumur), jadi drilling saja (butuh) US$25 juta,” ujarnya usai meresmikan produksi pertama Blok Lemang di Jakarta, Selasa (22/11).

Dalam beberapa tahun ke depan, dia menyebut telah berkomitmen untuk menginvestasikan dana senilai US$60 juta untuk kegiatan eksploitasi atau produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper