Bisnis.com, JAKARTA— Surat utang berbentuk senior notes senilai US$350 juta yang diterbitkan PT Bukit Makmur Mandiri Utama, yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) berhasil mendulang pemesanan hingga US$2,2 miliar atau oversubscription sebanyak 6,3 kali.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Rabu (8/2/2017), dikemukakan bahwa senior notes dengan jangka waktu 5 tahun (noncallable 3 tahun) tersebut dicatatkan setelah berhasil menyelesaikan bookbuilding pada 6 Februari 2017.
Adapun, pemesanan mencapai US$2,2 miliar dari 185 pihak, sehingga mengalami kelebihan pemesanan (oversubscription) sebanyak 6,3x. Surat utang berdenominasi dolar AS ini memiliki bunga tetap sebesar 7,75% per tahun, dan bunga dibayarkan setiap 6 bulan.
Pada Januari 2017, perseroan (DOID) dan BUMA selesai melaksanakan roadshow sehubungan dengan transaksi ini ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat dengan merujuk pada ketentuan Rule 144A dan Regulation S dari US Securities Act. BofA Merrill Lynch, J.P. Morgan dan Morgan Stanley adalah pihak-pihak yang ditunjuk oleh BUMA sebagai Joint Bookrunners.
Transaksi ini merupakan tonggak bersejarah atas kembalinya BUMA ke pasar obligasi internasional sejak tahun 2009 dengan pencapaian tingkat kupon yang secara signifikan lebih baik dibandingkan kupon sebesar 11,75% untuk Senior Secured Notes BUMA yang diterbitkan di tahun 2009.
Selain itu, ini merupakan penawaran obligasi pertama sektor batubara di Indonesia sejak Januari 2013. Moody’s Investors Service, Inc. telah memberikan peringkat Ba3 stable kepada BUMA, sementara Fitch Ratings, Ltd menentukan peringkat BB- stable. Surat Utang ini diharapkan akan memberikan peringkat masing-masing Ba3 dan BB- dari kedua lembaga tersebut.
Pada 7 Februari 2017, BUMA juga telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Berjangka (Term Loan Facility) dan Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Facility) sebesar US$100 juta dengan jangka waktu 4 tahun, dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, yang terdiri dari fasilitas berjangka sebesar US$50 juta, dan fasilitas pinjaman berulang sebesar US$50 juta dengan tingkat bunga LIBOR + 3% per tahun.
Dana bersih hasil penerbitan surat utang dan penerimaan Fasilitas BTMU, didukung dengan kas internal BUMA, akan dipergunakan untuk melunasi kewajiban utang BUMA berdasarkan fasilitas pinjaman sindikasi dimana SMBC bertindak sebagai agen dan dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk).