Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menyatakan akan terus mencermati kondisi global dan domestik dalam rangka penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi valas, serta melihat peluang yang bisa memberikan sumber pembiayaan terbaik bagi negara.
Secara keseluruhan, pembiayaan utang dalam APBN 2017 direncanakan sebesar Rp 384,7 triliun atau naik 3,5% dibanding APBNP 2016. Penerbitan SBN (neto) masih menjadi sumber utama pembiayaan utang, mencapai sekitar Rp 400 triliun dalam APBN 2017 atau naik 9,6% dari APBNP 2016.
Menurut data Kementerian Keuangan, realisasi penerbitan SBN neto 2017 per 25 Januari 2017 mencapai Rp 86,2 triliun dengan SBN gross Rp 95,4 triliun.
“Kepercayaan pasar terhadap stabilitas makro Indonesia perlu dijaga agar tidak memberikan sentimen negatif dan menekan minat investor untuk masuk ke pasar finansial Indonesia,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (27/1/2017).