Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (24/1/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- BBRI telah gunakan seluruh dana obligasi Rp4,59 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BBRI) sudah menghabiskan seluruh dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap I 2016 senilai Rp4,59 triliun. Perseroan telah melakukan penawaran umum obligasi senilai Rp4,6 triliun pada 22 November 2016. Setelah dikurangi biaya emisi, hasil bersih yang diperoleh senilai Rp4,59 triliun. Dana tersebut seluruhnya digunakan untuk penyaluran kredit perseroan. BBRI menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR senilai Rp69,4 triliun kepada 3,9 juta debitur sepanjang tahun lalu. Perseroan pun berkontribusi sebanyak 91,1% dari total penyaluran KUR nasional.
- Harga right issue LEAD pada kisaran Rp83-Rp92/saham
PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) menargetkan perolehan dana segar dari penawaran umum terbatas sebanyak-banyakya Rp134,99 miliar untuk kebutuhan modal kerja. Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,62 miliar lembar saham biasa dengan harga pelaksanaan yang ditawarkan berkisar Rp83-Rp92. LEAD akan mengupayakan upaya pendanaan lain bila target PUT dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tidak tercapai. Bila saham baru yang diterbitkan tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Pemegang saham utama LEAD, Alstonia Offshore Pte Ltd yang memiliki 34,3% saham perseroan akan mengeksekusi haknya dalam PUT.
- KKGI berencana buyback saham ke-3
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) akan melakukan rencana buyback saham ke III yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 18 bulan setelah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Buyback ini akan dilakukan maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau maksimal 100 juta lembar saham setelah ditambah dengan pembelian kembali periode sebelumnya berdasarkan pertimbangan dari direksi perseroan. Perusahaan batubara ini mencadangkan dana sebesar maksimal Rp150 miliar untuk menggelar buyback saham III ini. Perseroan berencana menyimpan saham yang dibeli kembali sebagai treasury stock.
- Cahaya Interkontinental tambah saham di ESTI
PT Cahaya Interkontinental telah melakukan penambahan kepemilikan sahamnya di PT Evershine Textile Tbk (ESTI) yang dilakukan untuk tujuan investasi. Penambahan yang dilakukan Cahaya sebanyak 218.156.015 saham dengan harga Rp40 per saham sehingga nilai transaksi Rp11,24 miliar. Penambahan dilakukan pada 19 Januari 2017 lalu. Dengan penambahan tersebut, maka PT Cahaya Interkontinental memiliki sebanyak 1.543.937.488 saham atau 76,61% dari total saham ESTI.
- PPRO targetkan penambahan lahan 9 Ha tahun ini
PT PP Properti Tbk (PPRO) memproyeksikan penambahan cadangan lahan baru seluas 9 hektare tahun ini. Namun tidak tertutup kemungkinan perseroan dapat mendapatkan cadangan lahan yang lebih luas. Tambahan luas lahan yang ditargetkan tahun ini sama dengan tambahan lahan baru sepanjang 2016. Perseroan akan tetap fokus mencari lahan di lokasi-lokasi yang strategis. PPRO tidak mengejar tambahan lahan dalam jumlah besar karena fokus pada pengembangan properti bangunan tinggi atau high rise.
- TPIA akan tambah kapasitas pabrik butadiene
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menandatangani perjanjian dengan Lummus Technology Inc, sebuah perusahaan CB&I yang merupakan penyedia terkemuka teknologi dan infrastruktur untuk industri energi dari Amerika Serikat. Perjanjian tersebut adalah untuk lisensi dan desain teknik dari teknologi BASF/Ekstraksi Butadiene untuk ekspansi produksi Butadiene pada kompleks Naptha Cracker yang terintegrasi di Cilegon, Banten. Ekspansi ini akan meningkatkan kapasitas produksi Butadiene sampai dengan 37%. Total biaya investasi untuk proyek ekspansi Butadiene diperkirakan akan mencapai USD42 juga dengan penyelesaian proyek dan mulai beroperasinya pabrik diharapkan pada kuartal ketiga 2018