Bisnis.com, JAKARTA- Indomitra Securities mengemukakan sejumlah data ekonomi global dan berita obligasi domestik disorot pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (18/1/2017), mengemukakan data ekonomi dan berita saham yang disorot tersebut adalah:
Kalendar ekonomi global
- US Empire Manufacturing turun dari sebelumnya 7,6 menjadi 6,5. (Bloomberg)
- UK CPI MoM naik dari sebelumnya 0,2% menjadi 0,5%. YoY naik dari sebelumnya 1.2% menjadi 1.6%. CPI Core YoY naik dari sebelumnya 1.4% menjadi 1.6%. (Bloomberg)
- UK Retail Price Index naik dari sebelumnya 265,5 menjadi 267,1. (Bloomberg)
- UK PPI Output NSA MoM sama seperti sebelumnya 0,1%. YoY naik dari sebelumnya 2,4% menjadi 2,7%. (Bloomberg)
- Japan Industrial Production MoM sama seperti sebelumnya di 1,5%. YoY sama seperti sebelumnya di 4,6%. (Bloomberg)
- Japan Capacity Utilization MoM naik dari sebelumnya 1,4% menjadi 3,0%. (Bloomberg)
Berita obligasi domestik
- Pemerintah mendapatkan total penawaran yang masuk sebesar Rp53.6 triliun dengan total yang di menangkan sebesar Rp20,35 triliun. (DJPPR)
- PT Delta Dunia Makmur Tbk melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama, memulai roadshow dalam rangka penerbian surat utang sebesar US$ 500 juta. Dana hasil penerbitan surat utang akan di gunakan untuk BUMA untuk melunasi utang. BUMA mendapatkan peringkat rating Ba3 stabil dari Moody’s dan BB- stabil dari Fitch. (Kontan)
- PT Mayora Indah Tbk akan menerbitkan obligasi sebesar Rp500 juta. Obligasi tersebut menjadi bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan target dana yang di himpun sebesar Rp2 triliun. Obligasi ini terbit dalam 2 seri, untuk tenor 5 dan 7 tahun. MYOR mendapatkan peringkat AA- dari Pefindo. Dana dari penerbitan obligasi akan di gunakan untuk membayar sukuk yang jatuh tempo pada bulan Mei nanti dan untuk modal kerja.(Kontan)
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengkaji kemungkinan mengenai penerbitan obligasi senilai maksimal Rp5 triliun pada 2017 sebagai sisa dari penawaran umum berkelanjuta Rp12 triliun. Obligasi ini mendapat peringkat AAA dari Pefindo. (Bisnis)