LOGAM MULIA: Hard Brexit Landa Pasar, Emas Gaet Momentum Safe Haven

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas Comex menanjak ke kisaran level tertingginya dalam tujuh pekan pada perdagangan siang ini, Selasa (17/1/2017), ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven menjelang pidato PM Inggris Theresa May yang diperkirakan akan membicarakan rencana untuk hard Brexit.

Harga emas Comex kontrak Februari 2017 menguat 1,20% atau 14,30 poin ke US$1.210,50 per ounce pada pukul 12.56 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,27% atau 3,20 poin di  US$1.199,40 per ounce.

Pergerakan saham global melemah di tengah kecemasan atas kebijakan Donald Trump dan posisi Inggris di Uni Eropa sehingga menguntungkan pergerakan aset safe haven termasuk logam mulia.

“Kinerja emas akan baik-baik saja pada paruh pertama tahun ini akibat kekhawatiran Brexit, tekanan mata uang China, serta ketidakpastian seputar kebijakan Donald Trump,” ujar Richard Xu, fund manager di HuaAn Gold, seperti dikutip dari Reuters.

Inggris tidak akan mencari kesepakatan Brexit yang setengah-setengah dalam keputusannya meninggalkan Uni Eropa. May selanjutnya dijadwalkan akan berpidato dengan menjabarkan 12 prioritasnya untuk diskusi perpisahan dengan blok tersebut.

Pasar juga sedang menantikan pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari serta rencananya ke depan untuk ekonomi AS.

Turut mendukung penguatan emas, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau turun tipis 0,07% atau 0,070 poin ke level 101,110, setelah dibuka dengan penguatan 0,36% atau 0,360 poin di posisi 101,540.

Sejalan dengan penguatan emas, harga perak kontrak Maret 2017 naik tajam 1,13% atau 0,190 poin ke US$16,955 per ounce, setelah dibuka dengan penguatan 0,48% atau 0,080 poin di posisi 16,845.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg