Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan: Jelang Libur Natal & Tahun Baru, Investor Asing Amankan Posisi

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, investor asing dinilai tengah mengamankan posisi untuk bersiap menghadapi awal 2017 di pasar modal.
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya
Refleksi pengunjung melihat pergerakan IHSG./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, investor asing dinilai tengah mengamankan posisi untuk bersiap menghadapi awal 2017 di pasar modal

Robertus Yanuar Hardy Kepala Riset PT Reliance Securities Tbk. mengatakan, aliran modal asing ke lantai bursa dinilai masih tipis lantaran sentimen global berada pada teritori negatif. Mayoritas pelaku pasar mengamankan posisi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

"Pekan terakhir 2016 volume perdagangan akan tipis, volatilitas tinggi karena IHSG berada di level psikologis yang krusial 5.000," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (23/12/2016).

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/12/2016), Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,3% sebesar 15,17 poin ke level 5.027,70. Pelemahan IHSG mengekor mayoritas bursa Asia Pasifik yang ditutup di zona merah.

Sepanjang pekan ini, IHSG amblas 3,9% sebesar 203,95 poin dari 5.231,65. Koreksi pekan ini menjadi penurunan terdalam sejak awal 2016.

Bahkan, posisi IHSG harus terlempar dari jawara di antara bursa utama dunia. Dengan pertumbuhan 9,46% year-to-date, IHSG harus terperosok ke posisi empat dunia, jauh ditinggalkan oleh bursa Thailand.

Investor asing membukukan capaian aksi beli bersih senilai Rp457,63 miliar pada akhir pekan. Sedangkan, investor asing juga akhirnya membukukan net buy sepanjang pekan ini sebesar Rp709,91 miliar.

Kendati demikian, pelaku pasar dari luar negeri tercatat masih net sell sepanjang Desember dengan capaian Rp4,45 triliun. Sepanjang tahun berjalan, investor asing masih membukukan net buy Rp15,36 triliun setara US$1,19 miliar. Total transaksi investor asing mencapai Rp671,9 triliun dan domestik Rp1.141 triliun.

Menurut dia, perdagangan yang tersisa empat hari pada tahun ini diperkirakan bakal sepi. Sejumlah saham-saham lapis kedua yang telah lama tidak ditransaksikan bakal diburu pelaku pasar di akhir tahun.

Sejumlah spekulasi pada saham-saham second liners mewarnai transaksi di penghujung tahun. Aksi window dressing yang biasanya terjadi pada akhir tahun, kali ini tidak dilakukan oleh manager investasi kakap.

Pertumbuhan IHSG sejak awal tahun yang mencapai 9,46% dengan capaian net buy oleh investor asing dinilai menjadi pertimbangan tidak adanya aksi window dressing. Aksi perbaikan portofolio di akhir tahun itu biasanya dilakukan bila imbal hasil saham masih negatif atau kurang dari 5% year-to-date.

"Sekarang momentum liburan jadi ajang untuk mengamankan posisi," tuturnya.

Pada awal tahun depan, sambungnya, Donald J. Trump akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat. Diperkirakan, Negeri Paman Sam itu akan memutuskan hubungan kerjasama ekonomi dengan China pada era Trump.

Untuk itu, volatilitas di lantai bursa global diperkirakan akan meningkat. Namun, fundamental ekonomi domestik masih mendukung pada area positif.

Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings telah meningkatkan outlook Indonesia menjadi positif dari sebelumnya stabil dengan menegaskan rating BBB-. Namun, Standard & Poor's masih belum memberikan peringkat investment grade pada Indonesia.

Tidak hanya dari S&P, dia juga memerkirakan capaian amnesti pajak pada periode kedua bakal menjadi katalis positif bagi lantai bursa. Pencapaian tax amnesty pada periode kedua itu diharapkan seperti keberhasilan tahap pertama.

Terpisah, analis PT Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama, menuturkan level support IHSG 5.007,62 dan 4.987,54. Sedangkan, resistance berada pada level 5.063,01 dan 5.098,31.

"Ada kemungkinan bahwa IHSG akan naik pada level 5.064-5.099," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper