Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti spesialis pusat perbelanjaan, PT Nirvana Development Tbk. memproyeksi kebutuhan belanja modal tahun depan bakal mencapai Rp500 miliar hingga Rp800 miliar.
Timothy Alamsyah, Direktur Keuangan Nirvana, mengatakan belanja modal bakal digunakan untuk menambah mall baru, baik pembangunan baru maupun akusisi. Emiten bersandi saham NIRO itu juga membuka opsi joint venture atau usaha patungan dengan perusahaan lain.
"Kami punya pipeline 150.000 [m2] tahun depan. Realisasinya nanti akan tergantung dari kecepatan kami punya deal-deal [dengan mitra maupun pihak yang akan menjual mall]," jelasnya di Jakarta, Jumat (23/12/2016).
Hingga saat ini, NIRO memiliki 13 mall dengan luas sewa bersih atau net leasable area (NLA) mencapai 180.000 m2. Mal milik NIRO terletak enam di Jawa, empat di Kalimantan, dan tiga di Sumatera.
Timothy mengatakan, sumber dana untuk belanja modal tahun depan bakal berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Dia menyebut, saat ini perseroan memiliki kas sekitar Rp450 milar yang bisa digunakan untuk belanja modal tahun depan.
Di sisi lain, untuk tahun ini NIRO telah menggunakan belanja modal sebanyak Rp400 miliar. Timothy mengatakan tahun ini alokasi belanja modal secara keseluruhan mencapai Rp580 miliar.
Hingga tahun berjalan, emiten bersandi saham NIRO telah mengakuisisi dua mall, yakni Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi. NIRO merogoh kocek Rp73,97 miliar untuk mencaplok Supermal Cianjur. Sementara itu, nilai akuisisi Supermall Sukabumi mencapai Rp133,8 miliar.