Bisnis.com, JAKARTA - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 26/11/2016), setelah pasar ekuitas AS menyentuh rekor tertinggi baru.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 10,9 poin, atau 0,92%, menjadi US$1.178,40 per ounce.
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih luas karena indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) AS mencapai rekor tertinggi 19.152,14 poin, meningkat 68 poin atau 0,36% dari hari sebelumnya.
Analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari investasi yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Dalam hal ini, DJIA mencapai rekor tertinggi, mendorong investor beralih ke ekuitas karena emas merupakan aset yang tidak memberikan suku bunga.
Namun, logam mulia dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,2% menjadi 101,49 pada pukul 18.45 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas juga diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena laporan yang dirilis pada Jumat oleh Markit Economics yang berbasis di Inggris menunjukkan PMI Sektor Jasa AS berada di 54,7 pada November, angka yang dicatat analis menunjukkan pertumbuhan bisnis baru pada tingkat tercepat sejak tepat satu tahun sebelumnya. Para analis yang sama mencatat bahwa "backlog " (jaminan simpanan) telah menurun, tetapi bahwa pesanan baru naik.
Perak untuk pengiriman Desember naik 7,9 sen, atau 0,48%, menjadi ditutup pada US$16,47per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 22,8poin, atau 2,45%, menjadi ditutup pada US$908,30 per ounce.
LOGAM MULIA: Emas & Perak Dibayangi Penguatan Ekuitas AS
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB, 26/11/2016), setelah pasar ekuitas AS menyentuh rekor tertinggi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Antara
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Saham Adaro (ADRO) Ambrol Usai Setujui Dividen Jumbo Rp41,7 Triliun
21 menit yang lalu