Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah bergerak menguat, di saat tim negosiator OPEC bersaha menggalang dukungan untuk mencapai kesepakatan memotong produksi guna mengerek harga minyak dari level rendahnya.
Brent untuk pengiriman Januari melemah 0,10% ke US40,00/barel di bursa ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada penutupan perdagangan Kamis (24/11/2016).
West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari untuk perdagangan berjangka libur pada 24 November karena perayaan Thanksgiving. Pada perdagangan Jumat (25/11/2016) pagi , pk. 06.23 WIB, WTI menguat 0,06% ke US$47,99 per barel.
Minyak WTI diperdagangkan mendekati US$48. Barel, setelah tim negosiasi OPEC berusaha meyakinkan Iran dan non-anggota Rusia untuk berpartispasi memangkas produksi, guna mengerek harga minyak di pasar.
Apalagi Perdana Menteri Irak telah mengisyaratkan negaranya bersedia mengurangi produksi.
Menteri Energi Aljazair Noureddine Boutarfa akan melakukan perjalanan ke Teheran pada hari Sabtu, untuk mendapatkan kesepakatan.
Menteri energi negara anggota OPEC dan Rusia dijadwalkan melakukan pertemuan puncak pada 30 November 2016.
"Pada akhir hari, kita mungkin akan mendapatkan sekitar satu juta barel per hari jika ada kesepakatan pemotongan dari OPEC, dan itu akan mendorong pasar ke defisit," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities seperti dikutip Bloomberg, Jumat (25/11/2016).