Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (25/11/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Kupon obligasi TPIA pada kisaran 10%-11,5%
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menerbitkan obligasi melalui penawaran umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I Tahun 2016 dengan menargetkan dana sebesar Rp500 miliar. Obligasi yang diterbitkan perseroan terbagi dalam dua seri, yakni seri A dengan bunga 10%-11% berjangka waktu tiga (3) tahun dan seri B memiliki bunga 10,5-11,5% berjangka waktu lima (5) tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan jaminan aset tetap senilai 150% dari nilai pokok obligasi. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya untuk membayar sebagian utang yang dimiliki perseroan. Dalam aksi ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT BCA Sekuritas. Peringkat yang diperoleh dalam obligasi ini idA+ (single A plus) dari Pefindo.
- BATA akan bagi dividen interim Rp18,22 persaham
PT Perusahaan Sepatu Bata Tbk (BATA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2016 kepada pemegang sahamnya sebesar Rp18,22 per lembar saham. Berdasarkan keputusan hasil rapat Direksi pada 21 November 2016, jumlah dividen interim yang akan dibagikan berjumlah Rp23.686.000.000.000 yang diambil dari laba bersih perseroan per 30 September 2016 yang berjumlah Rp29.329.486.0000. Adapun jadwal cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 November 2016 dan di pasar tunai pada 1 dan 2 Desember 2016 dengan pembagian dividen dilakukan pada 19 Desember 2016.
- SSTM targetkan bukukan laba akhir tahun ini
PT Sunson Textile Tbk (SSTM) menargetkan dapat meraih kinerja positif hingga akhir tahun ini dengan menargetkan laba bersih Rp900 juta. Penjualan bersih hingga akhir tahun ini diharapkan dapat mencapai Rp424 miliar dan laba kotor diraih Rp19 miliar dan laba usaha diraih Rp12 miliar dengan laba sebelum pajak naik Rp3,2 miliar. Hingga September 2016, perseroan masih menderita rugi sebesar Rp3,5 miliar dengan jumlah penjualan bersih mencapai Rp318 miliar dengan laba usaha sebesar Rp12 miliar. Sunson adalah produsen benang katun dan benang polyester dan juga kain tenun mentah.
- WOMF akan tingkatkan pembiayaan multiguna
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan meningkatkan kontribusi pembiayaan multiguna menjadi 35% dari total pembiayaan perseroan yang ditargetkan sebesar Rp5,94 triliun sampai Rp6,05 triliun hingga akhir tahun 2017. Sampai dengan September 2016, pembiayaan multiguna perseroan telah mencapai Rp933 miliar dengan kontribusi 20% dari total pembiayaan perseroan. Peningkatan kontribusi multiguna diperkirakan akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan membaik dengan berbagai momentum seperti tax amnesty, dan kebijakan-kebijakan baru OJK.
- SPMA akan konversi utang menjadi saham
PT Suparma Tbk (SPMA) berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dalam rangka restrukturisasi pinjaman. Penambahan modal tanpa HMETD itu dilakukan karena perseroan tidak mampu membayar kewajiban utangnya kepada kreditur sindikasi dan Channel Securities Pte. Ltd., Singapura yang akan jatuh tempo pada akhir Desember 2016. Perseroan mengajukan usulan untuk restrukturisasi utang dengan mengkonversi 80% pinjaman senilai Rp249,01 miliar menjadi 622,52 juta saham perseroan.
- INPP rilis apartemen di Batam tahun depan
PT Indonesia Paradise Property Tbk (INPP) berencana merambah segmen residensial pada 2017 untuk menambah sumber pendapatan baru. Tahun depan perseroan berencana merilis proyek apartemen di Batam. Pendapatan dari penjualan properti akan menjadi sumber pendapatan baru karena basis pendapatan perseroan saat ini seluruhnya dari properti investasi