Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan kinerja emiten pada 2017 diproyeksi akan didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Emiten apa saja yang akan diuntungkan?
Senior Market & Technical Analyst PT Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien, menilai kinerja emiten pada tahun depan didorong oleh kenaikan daya beli masyarakat dan kepercayaan konsumen terhadap makro ekonomi Indonesia.
Sektor pertambangan dan komoditas, sambungnya, hanya didorong oleh pergerakan harga secara fundamental. Ekspektasi pelaku pasar masih menunggu katalis dari program ekonomi presiden AS terpilih, Donald J. Trump.
"Kalau kami lihat, safe haven ada di komoditas terutama batu bara, tmah," tuturnya kepada Bisnis.com, Kamis (24/11/2016).
Komoditas CPO, sambungnya, sedikit meningkat lantaran adanya keterbatasan produksi dari Malaysia. Ditambah lagi, ringgit Malaysia terdepresiasi lebih dalam ketimbang rupiah terhadap dolar AS.
Adapun, sektor properti yang diproyeksi masih tertekan adalah marketing sales di wilayah Jabodetabek. Heldy memerkirakan potensi emiten properti di luar wilayah ibukota terbilang menjanjikan.
Sejumlah emiten properti yang memiliki proyek di luar Jakarta, di antaranya, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Ciputra Tbk. (CTRA), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA). Sedangkan, sektor infrastruktur yang masih memiliki cerita adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
