Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 56, pada hari ini, Rabu (23/11/2016) masih bergerak melemah, setelah kemarin anjlok.
Pada perdagangan hari ini, pukul 10.07 WIB, FR 56 melemah 0,16% ke 103,091, sementara itu yield naik 0,31% ke7,913.
padahal, kemarin imbal hasil sudah melesat 1,11% ke 7,889.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities mengatakan pagi ini pasar obligasi berpotensi melemah.
“Pasar obligasi masih terlihat belum cukup kuat untuk mengalami kenaikkan harga, di tengah masih besarnya penantian para pelaku pasar dan investor akan kabinet yang disusun oleh Trump,” kata Nico dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (23/11/2016).
Meskipun berangsur efek Trump mulai pudar, ujarnya, pasar obligasi masih terlihat tertekan dengan seiring keluarnya dana asing dari dalam negeri.
“Dalam kurun waktu 2 minggu, dana asing merosot menjadi 0,8%. Secara teknikal Analisa, pasar obligasi masih akan memasuki fase penurunan kembali,” kata Nico.
Pelaku pasar dan investor yang memiliki dana, tambahnya, bisa mulai mengumpulkan kembali apabila imbal hasil pasar obligasi 10 tahun di atas 7,96.
Dia mengatakan dalam sepekan ini, pasar obligasi masih akan mengalami fase konsolidasi, bersabar dan menunggu momentum yang tepat akan menjadi langkah yang baik saat ini.
Nico mengatakan investasi yang baik saat ini merupakan investasi untuk jangka waktu menengah hingga panjang. Untuk jangka pendek peluang tetap ada, meskipun kecil.
“Kami merekomendasikan Jual hari ini, namun apabila imbal hasil obligasi 10 tahun di atas 7,96. Para pelaku pasar dan investor dapat mulai membeli bertahap kembali,” kata Nico.
Pergerakan obligasi FR 56
Tanggal | Harga | Yield |
23 November (pk.10.07 WIB) | 103,091 (-0,16%) | 7,913 (+0,31%) |
22 November | 103,258 (-0,58%) | 7,889 (+1,11%) |
21 November | 103,858 (-0,18%) | 7,802 (+0,34%) |
Sumber: Bloomberg, 2016