Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (16/11/2016).
Indeks dolar AS pada hari ini dibuka melemah 0,12% ke level 100,11.
Pada pk. 07.49 WIB, indeks dolar AS jadi melemah 0,13% ke level 100,10.
Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan volatilitas mata uang akan ditopang dengan meredanya kejutan pasar global meski indeks dolar masih bertahan di level 100.
“Meredanya shock di pasar global, berpeluang mengoreksi pelemahan tajam kurs mayoritas negara berkembang,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (16/11/2016),
Harga minyak mentah yang naik tajam juga akan mempengaruhi gerak mata uang negara berkembang.
Minyak menguat setelah spekulasi pemangkasan produksi oleh OPEC kembali naik, asosiasi negara pengekspor minyak (OPEC) yang akan kembali mengadakan pertemuan 30 Nov 2016.
Seperti diketahui indeks dolar telah bergerak reli setelah keterkejutan pasar setelah Donald Trump memenangkan pilpres AS dan menjadi presiden terpilih menggantikan Barack Obama.
Spekulasi presiden baru akan meningkatkan belanja dan mempercepat inflasi juga diprediksi mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, dan telah mendorong aksi jual obligasi.
Laju indeks dolar AS
16 November (pk. 07.49 WIB)
| 100,100 (-0,12%) |
15 November | 100,230 (+0,12%) |
14 November | 100,110 (+1,06%) |
Sumber: Bloomberg, 2016