Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan perkebunan Grup Sinar Mas Golden Agri Resources Ltd. mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 2% sepanjang Januari-September 2016 menjadi US$5,07 miliar.
Franky Wijaya, CEO Golden Agri Resources Ltd., memaparkan pada paruh kedua tahun ini, harga minyak sawit mentah (CPO) bertahan di tengah produksi sawit yang mulai pulih. Akibatnya, pendapatan GAR hanya naik 2%. Padahal sepanjang kuartal III/2016, pendapatan perseroan naik 17% menjadi US$1,84 miliar.
Pada periode tersebut, GAR mengantongi laba bersih sebesar US$353,34 juta membalikkan kondisi rugi bersih US$9,19 juta pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu pendorongnya adalah kenaikan pendapatan pendapatan pajak akibat revaluasi aset perkebunan di Indonesia. Nilainya mencapai US$242 juta.
Sepanjang Januari-September 2016, bisnis hulu GAR memproduksi 1,6 juta ton produk sawit. Realisasi tersebut turun 24% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Kendati begitu, mulai terjadi pemulihan produksi tandan buah segar pasca kekeringan akibat El Nino pada 2015.
Hingga akhir September 2016, GAR mengelola areal kebun sawit tertanam seluas 482.228 hektare, terdiri dari 380.987 ha tanaman inti dan 101.241 ha tanaman plasma.
"GAR konsentrasi untuk replanting secara aktif tahun ini. Total area agak turun tahun ini karena tanaman tua sedang dipersiapkan untuk replanting," kata Franky dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Singapura yang dikutip, Rabu (16/11/2016).
Dalam proses replanting, GAR akan menggunakan bibit sawit generasi baru yang mampu memproduksi TBS dengan yield yang lebih tinggi dan produksi yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Segmen minyak sawit dan lainnya masih membukukan kontribusi positif terhadap perseroan. GAR, lanjut Franky, bakal melanjutkan upaya untuk mengeksplorasi strategi alternatif jangka panjang untuk bisnis minyak sawit untuk meminimalisir dampak volatilitas harga.
"Kami terus meningkatkan kemampuan penjualan dan model bisnis terintegrasi untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi," kata Franky.
Induk usaha PT SMART Tbk. ini fokus untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin di industri sektor hulu sawit. Kuncinya, dengan melakukan pengawasan kebun secara rinci, membagi areal kebun ke dalam blok seluas 30 ha, dan menggunakan bibit dengan yield yang lebih tinggi.
Kombinasi tersebut diyakini dapat memastikan posisi GAR sebagai pemimpin pasar yang mampu memetik pertumbuhan kinerja di bisnis hulu dan hilir sawit.