Bisnis.com, JAKARTA- Laju gerak indeks dolar Amerika Serikat berlawanan dengan kondisi perdagangan kemarin.
Pada siang ini, Selasa (8/11/2016), indeks dolar AS melemah. Padahal pada penutupan perdagangan Senin, indeks dolar AS ditutup reli 0,74% ke 97,781.
Pada Selasa, pk. 12.25 WIB, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback atas sejumlah mata uang utama lainnya, melemah 0,03% ke 97,750.
Dikemukakan pasar masih memonitor kemungkinan hasil dari pilpres AS yang digelar 8 November atau rabu pagi WIB.
Spekulasi kemenangan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden AS mencuat, setelah FBI membersihkan kandidat dari Partai demokrat tersebut dari segala kesalahan, terkait penggunaan server email pribadi saat bekerja di pemerintahan.
"Saya pikir sebagian besar orang mengharapkan Clinton menjadi presiden AS, seperti yang ditunjukkan oleh lonjakan pasar saham," kata Kaneo Ogino, Direktur Perusahaan Riset Valuta Asing Global-Info Co seperti dikutip Reuters, Selasa (8/11/2016).
Sementara itu Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan Jepang akan memonitor pergerakan mata uang, apalagi jika hasil pemilihan presiden AS menyebabkan lonjakan tiba-tiba dari, ketika ditanya tentang spekulasi pasar bahwa mata uang safe-haven kemungkinan melonjak jika rival Hillary, yaitu Donald Trump dari Partai Republik meraih kemenangan.
"Saya tidak akan mengomentari hasil pemilu negara lain. Tapi jika itu untuk mempengaruhi mata uang, kita perlu menanggapi, stabilitas dalam mata uang selalu penting," kata kata Aso kepada wartawan.
Gerak indeks dolar AS
8 November (pk. 12.25 WIB) | 97,750 (-0,03%) |
7 November | 97,781 (+0,74%) |
Sumber: Bloomberg, 2016