Bisnis.com, JAKARTA--Emiten tambang batu bara PT Harum Energy Tbk. (HRUM) membeli kembali saham (buyback) sebanyak 10% dengan nilai maksimum US$27 juta.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis Rabu (2/11/2016), emiten bersandi saham HRUM itu akan melakukan buyback maksimum sebanyak 270,36 juta lembar saham.
Dana yang dialokasikan termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya.Aksi buyback dilakukan dengan tujuan memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
Sehingga, memungkinkan perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal, dan meningkakan earnings per share (EPS) dan return on equity (ROE) secara berkelanjutan.
"Membantu stabilitas harga saham perseroan agar lebih mencerminkan kondisi fundamental perseroan," tulis manajemen Harum Energy.
Hingga 30 September 2016, pemegang saham HRUM terdiri dari PT Karunia Bara Perkasa (71,04%), PT Bara Sejahtera Abadi (0,09%), Ray Antonio Gunara (0,01%), treasury stock (1,88%), dan publik (26,98%).
Perseroan akan meminta restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 9 Desember 2016. Setelah mengantongi restu, pelaksanaan buyback dilakukan pada 13 Desember 2016-12 Juni 2018.Manajemen HRUM menunjuk PT Indo Premier Securities untuk melakukan buyback setelah mengantongi izin RUPSLB. Hari ini, saham HRUM ditutup melonjak 9,86% sebesar 210 poin ke level Rp2.340 per lembar dengan kapitalisasi Rp6,32 triliun.