Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti logistik, PT Mega Manunggal Tbk. dan Goverment Investment Corporation (GIC) menggelontorkan investasi sebesar Rp800 miliar untuk pembangunan tiga gudang modern baru seluas 115.000 m2
Ekspansi gudang itu digarap oleh PT Mega Khatulistiwa Properti (MKP), perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki sebesar 66,6% oleh Mega Manunggal dan sisanya dimiliki oleh Reco Indolog Pte Ltd, anak usaha GIC.
Direktur Utama Mega Manunggal, Fernandus Chamsi, mengatakan pembangunan tiga gudang tersebut diharapkan selesai pada 2017. Hingga saat ini, MKP telah meneken kontark dengan sejumlah klien atau penyewa dengan tingkat keterisian atau okupansi mencapai 67%.
"Investasi tiga gudang ini mencapai Rp800 miliar, termasuk tanah," terangnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Ferdy menjelaskan, dua gudang baru akan dibangun di Bekasi sedangkan satu gudang di Cileungsi. Di Bekasi, MKP akan membangun gudang di atas lahan seluas 35.470 m2 di Kota Industri MM2100 dan satu gudang lainnya dibangun di Kawasan Industri Jababeka di atas tanah seluas 50.000 m2. Sementara itu, di Cileungsi, Mega Khatulistiwa juga membuat gudang modern di atas lahan seluas 50.000 m2.
Ferdy menerangkan, hingga tahun berjalan MKP telah meneken kontrak sewa dengan klien dengan total luas sewa bersih mencapai 77.000 m2. Adapun, hingga akhir tahun ini, MKP menargetkan bisa menyewakan gudang seluas 100.000 m2 kepada klien.
Di sisi lain, Ferdy menyebut dalam tiga tahun ke depan Mega Manunggal bersama GIC menagetkan bisa membangun gudang modern dengan luas sewa bersih 500.000 m2. Mega Manunggal dan GIC telah meneken kemitraan pada April 2016 lalu.
Kemitraan tersebut sekaligus menandai ekspansi perdana GIC di sektor logistik. Loh Wai Keong, Managing Director & Co Head Asia, GIC Real Estate dalam keterangan resmi mengatakan GIC tertarik melakukan investasi di sektor logistik karena memiliki prospek jangka panjang, didukung konsumsi yang kuat dari segmen kelas menengah yang meingkat pesat.