Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank UOB Indonesia merilis obligasi senilai Rp1,1 triliun dengan kisaran kupon 6,75%--10% untuk memenuhui kebutuhan sumber pendanaan perseroan.
Adapun komposisi efek yakni obligasi berkelanjutan tahap I/2016 senilai Rp1 triliun dan obligasi subordinasi berkelanjutan I Tahap I 2016 sebanyak-banyaknya Rp100 miliar. Peringkat obligasi ini dinilai oleh PT Fitch Ratings Indonesia.
Peringkat obligasi berkelanjutan oleh Fitch yakni AAAidn dan obligasi subordinasi AAidn. Presiden Direktur UOB Indonesia Kevin Lam mengungkapkan penerbitan obligasi ini untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumen.
"Kami sekarang di kelompok BUKU 3. Kami melihat respon pasar terhadap obligasi sangat bagus dan ini peluang," ungkapnya di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Adapun obligasi dan obligasi subordinasi Bank UOB Indonesia tidak dijamin dengan suatu agunan khusus. Sementara itu, kupon yang dibayarkan untuk nilai pokok Rp1 triliun terdiri dari tiga seri yakni seri A sebesar 6,75%-7,4% per tahun untuk jangka waktu 370 hari, seri B dengan 7,5%-8,25% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dan seri C dengan tingkat bunga 7,75%-8,5% per tahun dengan untuk tempo lima tahun.
Selain itu, kupon obligasi subordinasi dengan dengan nilai pokok Rp100 miliar dengan bunga 9,25%-10% per tahun. Adapun pembayaran bunga obligasi akan dilakukan setiap tiga bulan.