Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup menguat setelah berfluktuasi karena para investor menimbang prospek kenaikan suku bunga AS dan menunggu kinerja emiten dalam negeri.
Indeks Topix ditutup menguat 0,30% atau 4,01 poin ke level 1.356,57, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 0,38% atau 63,49 poin ke level 16.963,61.
Sementara itu, nilai tukar yen Jepang terpantau melemah 0,1% atau 104,02 pada saat penutupan bursa Jepang.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, yen berbalik melemah setelah sebelumnya menguat menyusul indeks manufaktur di New York secara tak terduga berkontraksi di saat Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer kemarin menguraikan faktor-faktor yang menahan pertumbuhan dan suku bunga.
Investor juga bersikap wait and see menjelang rilis data China pada Rabu untuk mengukur kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, pertemuan Bank Sentral Eropa akhir pekan ini, serta debat calon presiden AS yang ketiga.
"Dengan penguatan yen kemarin, ditambah dengan penurunan bursa AS dan Eropa, pasar saham Jepang memulai dengan pergerakan yang lemah," kata Naoki Fujiwara, chief fund manager Shinkin Asset Management Co seperti dikutip Bloomberg.
"Dengan data PDB China yang akan datang, pertemuan ECB, dan debat calon presiden AS serta laporan kinerja emiten minggu depan, investor akan merasa sulit untuk membuat gerakan agresif," lanjutnya.
Lebih dari 350 emiten indeks Topix, termasuk Canon Inc dan Nidec Corp, dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan depan.
Eksportir peralatan elektronik menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling signifikan pada penguatan indeks Topix. Sementara itu, sektor tambang melemah 0,8% menyusul pelemahan harga minyak mentah. Inpex Corp melemah 0,8% dan Japan Petroleum Exploration Co turun 0,7%.