Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alam Sutera Realty (ASRI) akan Rilis Obligasi Global USD250 Juta

PT Alam Sutera Realty Tbk. disebut akan menerbitkan obligasi global baru yang akan jatuh tempo pada 2022 untuk mengganti obligasi global yang akan jatuh tempo pada 2019.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Alam Sutera Realty Tbk. disebut akan menerbitkan obligasi global baru yang akan jatuh tempo pada 2022 untuk mengganti obligasi global yang akan jatuh tempo pada 2019.

Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menyebut Alam Sutera akan menerbitkan obligasi baru sebanyak-banyaknya US$250 juta. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk menebus obligasi global jatuh tempo 2019 dan membayar biaya penukarannya.

Berdasarkan publikasi S&P yang dikutip Bisnis.com, Kamis (13/10/2016), S&P telah menyematkan peringkat B untuk obligasi baru yang akan diterbitkan. Peringkat yang disandang ASRi mencerminan ekspektasi lembaga pemeringkat terhadap penjualan properti yang lebih baik. Di kuartal III/2016, penjualan Alam Sutera mencapai Rp1,3 triliun.

Di lain pihak, lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menyebut, jumlah obligasi global jatuh tempo 2019 mencapai US$225 juta. Obligasi tersebut diterbitkan oleh akan usaha Alam Sutera, yakni Alam Synergy Pte Ltd.

Moody's juga telah menyematkan peringkat B2 untuk obligasi baru yang akan diterbitkan. Moody's menyebut perusahaan berkode saham ASRI itu juga akan meminjam tambahan sekitar US$15 juta untuk membayar premi penukaran awal.

"Yang lebih penting,refinancing akan memperpanjang tenor utang Alam Sutera di mana sebanyak US$235 juta akan jatuh tempi di 2020," jelas VP Senior Analyst Moody's, Jacintha Poh.

Untuk diketahui, hingga saat ini ASRI masih memiliki dua utang obligasi global, yakni obligasi jatuh tempo 2019 sebesar US$225 juta dan obligasi global jatuh tempo 2020 senilai US$235 juta. Obligasi jatuh tempi 2019 berbunga 9% per tahun sedangkan obligasi jatuh tempo 2020 berbunga 6,5% per tahun.

Di sisi lain, Moody's memprediksi penjualan Alam Sutera aan mencapai sekitar Rp2,5 trilun--Rp3 triliun di akhir 2016. Perkiraan hampir separuh lebih rendah dari target yang dipatok perseroan sebesar Rp5 triliun.

Moody's juga memperkirakan pendapatan Alam Sutera akan tumbuh sekitar 20% tahun ini, didorong oleh kolaborasi dengan China Fortune Development Co. Ltd. Alam Sutera memang telah menerima setoran jamian sebesar Rp1,45 triliun dari China Fortune untuk pengembangan kawasan Pasar Kemis, Tangerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper