Bisnis.com, JAKARTA -- Mandiri Sekuritas menilai rencana relaksasi ekspor bijih nikel berdampak positif dalam jangka pendek kepada PT Aneka Tambang Tbk.
Pemerintah berencana membolehkan ekspor bijih nikel berkadar rendah pada Januari 2017. Rencana ini berpotensi membuat harga bijih nikel yang sudah rendah berlanjut lagi.
Mandiri Sekuritas mengatakan hal tersebut akan positif dalam jangka pendek untuk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) karena penjualan bijih nikel berkontribusi hingga 40% dari total penjualan perseroan.
Margin serta arus kas perseroan bakal lebih stabil. Namun, hal itu akan berdampak negatif bagi PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
"Berdasarkan analisis teknikal, saham ANTM disarankan jual ketika menguat (sell on strength/SOS) dan dalam jangka pendek menunjukkan tren overbought sehingga rawan terkoreksi," tulis Hadiyansyah, analis Mandiri Sekuritas, dalam riset yang terbit pada Kamis (6/10/2016).
Kisaran pergerakan (support-resistance) saham ANTM berada di kisaran Rp750 hingga Rp860.
Pada perdagangan Jumat (7/10/2016), saham ANTM ditutup menguat 1,27% ke posisi Rp800, sedangkan INCO ditutup turun 1,11% ke posisi Rp2.670.