Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah untuk pertama kalinya dalam lima hari karena yen menghentikan penurunan dan investor menunggu data tenaga kerja AS untuk menilai kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,23% atau 39,01 poin ke level 16.860,09, sedangkan indeks Topix ditutup melemah 0,25% atau 3,32 poin ke posisi 1.350,61.
Seperti dilansir Bloomberg, serangkaian data ekonomi yang mengalahkan estimasi dan komentar hawkish dari pejabat The Fed telah mendukung harapan untuk kenaikan suku bunga AS tahun ini, sehingga menekan mata yang yen selama delapan hari berturut-turut hingga Kamis.
Andrew Sullivan, managing director perdagangan Haitong International Securities Group Ltd, mengatakan pelemahan indeks dikarenakan sebagian investor bersikap wait and see menjelang rilis data tenaga kerja serta hari libur di Hong Kong dan Jepang Senin pekan depan.
“Pelaku pasar lebih bersikap hati-hati karena mereka menghindari risiko pasar jika ada data ekonomi yang dirilis dan mereka tidak dapat bereaksi dengan cepat,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Sekitar 11 saham melemah untuk setiap 7 sasham yang naik pada indeks Topix, dengan sektor ritel, telekomunikasi, dan kimia memberikan tekanan paling besar pada