Bisnis.com, JAKARTA -- PT Logindo Samudramakmur Tbk. telah meneken perjanjian dengan DBS Bank Singapura untuk merestrukturisasi pinjaman sebanyak US$30 juta.
Sundap Carulli, Direktur Keuangan Logindo, mengatakan upaya tersebut merupakan langkah lanjutan menyusul restrukturisasi serupa atas pinjaman US$44 juta dari UOB Bank Singapura. Dia menerangkan, jangka waktu saldo pinjaman yang tersisa seluruhnya akan diperpanjang menjadi 2021.
"Kami bisa berhemat US$1,3 juta per bulan," jelasnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Menurut Sundap, restrukturisasi pinjaman akan membuat arus perseroan lebih terkendali kendati kas perseroan sebetulnya masih sanggup untuk membayar angsuran.
Berdasarkan laporan keuangan, per Juni 2016, kas dan setara kas perusahaan bersandi saham LEAD ini mencapai US$11,61 juta. Sementara itu, angsuran per bulan ke UOB dan DBS menurut Sundap mencapai US$2,3 juta.
Sundap mengatakan, tren pendapatan perseroan cukup tertekan menyusul perang tarif yang dilakukan pelaku usaha di industri kapal lepas pantai. Industri ini tengah tertekan akibat pengurangan aktivitas eksplorasi migas sebagai dampak dari penurunan harga minyak."Utilisasi kapal kami sekarang di bawah 40%, kami ingin tingkatkan menjadi 50%," ujarnya.