Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan saham pada perdagangan Senin (19/9/2016) cenderung mengantisipasi pertemuan the Fed pekan ini.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan bursa AS ditutup melemah pada perdagangan terakhirnya seiring langkah wait and see investor terhadap FOMC meeting pada 20 September-21 September nanti. Meski peluangnya meningkat, sejumlah besar pelaku pasar masih memperkirakan The Fed tidak menaikkan suku bunga di bulan ini seiring data ekonomi yang belum solid.
Sementara itu, data konsumer yang keluar jumat lalu tercatat lebih rendah dari ekspektasi, sementara itu inflasi lebih tinggi dari ekspektasi.
Selain The Fed, sejumlah bank sentral negara lain juga akan mengadakan rapat di minggu ini, seperti Bank of Japan dan Bank Indonesia. Keputusan mereka berpotensi mempengaruhi bursa saham.
“Hari ini, investor IHSG diperkirakan cenderung mengantisipasi FOMC meeting dan rapat dewan gubernur BI di minggu ini. BI dinilai memiliki ruang untuk pelonggaran lebih lanjut seiring inflasi yang rendah,” papar riset tersebut.
Highlights
- DMAS menanti tambahan presales 8.8ha
- CTRA targetkan presales Rp900miliar
- Telco : Tarif interkoneksi masih belum pasti
- EXCL siapkan 3G di frekuensi 900Mhz
- Perbankan: Kredit per Agustus 2016 melambat
- Utilities: Banyak masalah membelit, harga gas sulit turun
- MEDC: Rencana akuisisi terus berjalan
- Sektor ungags: Harga Jagung Meroket
- PTBA: Volume produksi batubara 11.3 juta ton pada Agustus 2016
- INDF: Pangsa pasar Bogasari bertambah