Bisnis.com, JAKARTA—Menurut Bursa Efek Indonesia, emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2016 (per 5 September) adalah 48 emisi dari 37 emiten senilai Rp68,60 triliun.
Sementara, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI telah mencapai 297 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp284,77 triliun dan US$50 juta yang diterbitkan oleh 103 emiten.
Untuk Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 94 seri dengan nilai nominal Rp1.730,24 triliun dan US$1.240 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 6 emisi senilai Rp2,32 triliun.
Nilai obligasi yang diterbitkan oleh BUMN hingga pekan kedua September telah mencapai Rp22,9 triliun, didominasi oleh BUMN perbankan yaitu BMRI (Rp 5 triliun), BBRI (total Rp 9 triliun), dan BBTN (Rp3 triliun).
“Penerbitan obligasi menjadi sumber pendanaan alternatif yang dimanfaatkan perbankan, mengingat potensi perolehan DPK yang masih terbatas,” papar riset HP Financials yang diterima, Jumat (16/9/2016).
Adapun, stabilisasi inflasi memberikan ruang bagi BI untuk kembali menurunkan suku bunga acuan, yang berpotensi melanjutkan tren penurunan suku bunga deposito. Hal ini akan mendorong investor mencari asset investasi lain, salah satunya obligasi BUMN yang dianggap memiliki potensi gagal bayar relatif kecil.