Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi harga surat utang negara (SUN) berpeluang kembali melemah pada perdagangan Selasa (13/9/2016) setelah sempat libur hari raya kemarin.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan sejak akhir pekan lalu hingga Senin, imbal hasil global naik cukup signifikan. Pasca keputusan ECB yang tidak memperlonggar stimulusnya Kamis pekan lalu, imbal hasil obligasi Jerman terus naik, bahkan tenor 10 tahun saat ini tidak lagi negatif.
Imbal hasil obligasi AS juga ikut naik menjelang FOMC meeting 20 September-21 September 2016 walaupun data belum konfirmasi ekspektasi kenaikan. Saat ini masih banyak pejabat the Fed yang berharap kenaikan Fed rate dalam waktu dekat.
“Setelah sempat melemah di perdagangan Jumat, SUN berpeluang kembali melemah di perdagangan Selasa setelah sempat libur Senin kemarin,” katanya dalam riset.
Pelemahan juga akan dibantu ketidakpastian fiskal dalam negeri serta potensi kenaikan inflasi September 2016 yang menurut survei BI akan naik ke 3,03% YoY. Tetapi harapan pelonggaran moneter lanjutan oleh BI di sisa waktu 2016 ini bisa memberikan dukungan likuiditas rupiah yang bisa mencegah pelemahan SUN terlalu dalam. Meksi demikian, perlu dipahami pelonggaran tidak harus melalui pemangkasan suku bunga acuan.