Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH ATAS DOLAR AS 9 SEPTEMBER: Ini Sentimen Penggerak Kurs

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Jumat (9/9/2016) dipicu oleh sentiment negatif dari global.
Rupiah/JIBI-Rachman
Rupiah/JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Jumat (9/9/2016) dipicu oleh sentiment negatif dari global.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dan target pembelian aset. Hal itu mendorong euro untuk menguat dan mencegah indeks dolar AS menguat tajam di saat angka initial jobless claims turun cukup drastis.

Sementara itu harga minyak naik signifikan setelah data impor minyak di Timur Tengah naik cukup solid. Pagi ini ditunggu data inflasi Tiongkok yang diperkirakan turun.

Sementara itu, rupiah kembali menguat Kamis sore walaupun hanya tipis. Terlihat di Asia hanya sebagian kurs yang mampu menguat terhadap dollar. Harapan tambahan stimulus ECB yang sirna bisa memicu sentimen pelemahan rupiah dan pasar SUN meskpiun rilis data perdagangan Tiongkok kemarin cukup baik.

“Harga minyak serta pertambahan uang tebusan tax amnesty yang membaik masih akan mencegah rupiah untuk melemah terlalu tajam. Rupiah berpeluang melemah hari ini terpicu sentimen global yang kurang positif,” katanya dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper