Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga minyak mentah dunia terpantau berlanjut pada perdagangan siang ini, Kamis (8/9/2016), setelah data industri menunjukkan penurunan mingguan pada stok minyak mentah yang mungkin terdalam dalam lebih dari tiga dekade.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Oktober menguat 1,58% atau 0,72 poin ke US$46,22 per barel pada pukul 12.22 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tajam 1,36% di posisi US$46,12.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November juga menguat 1,44% atau 0,69 poin ke level US$48,67, setelah dibuka menanjak 1,19% atau 0,57 poin di level 48,55.
Menurut data American Petroleum Institute (API), seperti dilansir Reuters hari ini, stok minyak mentah AS secara mengejutkan terjun 12,1 juta barel pekan lalu dibandingkan dengan prediksi untuk kenaikan sekitar 200.000 barel.
Jika data resmi yang dirilis pemerintah AS nanti memastikan penurunan tersebut, maka itu akan menjadi penurunan mingguan terbesar sejak April 1985.
“Saya terkejut melihat penurunan besar tersebut. Meskipun terdapat potensi efek sementara (dari badai tropis), [penurunan itu] menimbulkan perhatian adanya pengetatan suplai/permintaan yang signifikan,” kata Tomomichi Akuta, Ekonom senior Mitsubishi UFJ Research and Consulting di Tokyo.
Di sisi lain menurut para Analis, penurunan besar pada stok bensin AS turut mendukung harga minyak.
Berdasarkan data API, stok bensin turun 2,3 juta barel dibandingkan dengan prediksi penurunan sebesar 171.000 barel.
Pergerakan minyak mentah juga ditopang oleh kuatnya data perdagangan China. China meningkatkan impor minyak mentah sebesar 5,7% pada Agustus dibandingkan dengan sebulan sebelumnya. Kinerja impornya pada Agustus juga mencatatkan kenaikan pertama dalam hampir dua tahun.
Pada perdagangan kemarin (Rabu, 7/9/2016), harga minyak mentah dilaporkan naik ke level tertinggi dalam satu pekan terakhir di saat investor menimbang komentar dari OPEC dan Rusia demi mendapatkan tanda-tanda apakah produsen minyak akan menyepakati langkah-langkah untuk mendorong pasar.